Harga Minyak Turun 1 Persen, OPEC Setuju Pangkas Pembatasan Pasokan

Harga minyak telah naik 2 persen pada perdagangan hari sebelumnya setelah adanya pengumuman penurunan tajam persediaan minyak mentah di AS.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jul 2020, 07:31 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 07:31 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak. (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Penurunan ini terjadi setelah OPEC dan beberapa negara lain termasuk Rusia sepakat untuk mengurangi pembatasan pasokan pada Agustus nanti.

Mengutip CNBC, Jumat (17/7/2020), harga minyak mentah Brent turun 45 sen atau 1 persen menjadi USD 43,35 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate melemah 45 sen atau 1,09 persen ke level USD 40,75 per barel.

Kedua kontrak jual beli minyak ini telah naik 2 persen pada perdagangan hari sebelumnya setelah adanya pengumuman penurunan tajam persediaan minyak mentah di AS.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, sepakat pada hari Rabu untuk mengurangi pemangkasan produksi minyak mulai Agustus.

Mereka akan mengurangi pemangkasan produksi menjadi 7,7 juta barel per hari dri Agustus hingga Desember. Sebelumnya, pemangkasan produksi beradad di level 9,7 juta barel per hari.

"Segalanya kembali normal di pasar minyak," kata Norbert Rücker, kepala analis Julius Baer. Produksi mulai naik dan [harga minyak](Produksi mulai naik dan harga minyak kembali turun "") kembali turun.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Produksi

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, pengurangan produksi pada Agustus dan September akan mencapai sekitar 8,1 juta-8,3 juta barel per hari.

Itu karena negara-negara dalam kelompok yang over-produksi awal tahun ini akan mengimbangi pemotongan tambahan Agustus-September.

Sebagai tanda pemulihan, penggunaan minyak mentah harian kilang China pada Juni naik 9 persen dari tahun sebelumnya, mencapai level tertinggi di tengah meningkatnya konsumsi bensin dan diesel.

Analis di ING memperkirakan pasar minyak tetap dalam defisit pasokan untuk tahun ini dan sepanjang 2021 dengan harga minyak Brent diperkirakan rata-rata USD 40 per barel pada kuartal ketiga 2020 dan USD 50 pada kuartal keempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya