Bintan Kembali Buka Pintu Wisata dengan Protokol Kesehatan Ketat

Ada 7 kasus Covid-19 di Bintan yang sebagian besar berasal dari kasus transit dari ABK kapal yang berlabuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2020, 13:56 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 13:56 WIB
Wisata di Bintan sepi imbas virus corona
Wisata di Bintan sepi imbas virus corona (dok: Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau telah menyiapkan berbagai protokol kesehatan untuk menyambut kembali aktivitas di sektor pariwisata. Saat ini tidak ada kasus Corona di pulau tersebut.

"Pada dasarnya seluruh pintu masuk ke Bintan sudah disiapkan untuk steril dari covid-19 melalui berbagai lapisan protokol kesehatan," kata Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau Apri Sujadi dikutip dari Antara, Minggu (19/7/2020).

Pemerintah Kabupaten Bintan berani membuka kembali sektor pariwisata karena kasus Covid-19 sendiri di Kepulauan Riau sudah di angka 0 atau sudah tidak ada lagi pasien. "Memang pada saat itu pernah ada yang indikasi positif, tapi sekarang sudah tidak ada lagi," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Group General Manager Bintan Resort Abdul Wahab mengatakan dampak pandemi memang memukul keras di sektor pariwisata.

Januari 2020 sebelum masa pandemi, ia menjelaskan Bintan telah didatangi oleh 90.000 wisatawan. Namun, pada saat pandemi hanya tinggal puluhan saja.

Perkembangan pada saat ini ia menjelaskan Bintan sendiri sudah siap menerima wisatawan kembali dengan persyaratan kesehatan yang ketat.

"Termasuk para pegawai sendiri, setiap hari kami cek dan pastikan keadaannya. Selain itu, setiap pendatang juga harus dicek suhu tubuh dan keadaannya," kata Abdul.

Saksikan video pilihan berikut ini:

7 Kasus Covid-19

Wisata di Bintan sepi imbas virus corona
Wisata di Bintan sepi imbas virus corona (dok: Ajang Nurdin)

Apri Sujadi mengatakan hanya ada 7 kasus Covid-19 di Bintan. Tujuh kasus tersebut terkonfirmasi pada bulan Maret dan sudah tidak ada lagi saat ini. "Selama pademi kita hanya ada 7 kasus," kata Apri.

Tujuh kasus tersebut rata-rata berasal dari kasus transit dari ABK kapal yang berlabuh di kawasan Bintan. Dari tujuh kasus tersebut satu ABK meninggal dunia akibat. Sementara enam lainnya berhasil sembuh.

"Semua sudah sehat, hanya satu meninggal yang ABK itu," kata dia.

Kasus yang terjadi pada Maret 2020 itu menjadi perhatian Ari untuk melakukan pencegahan penyebaran virus di wilayahnya. Dia bersama Gugus Tugas Covid-19 daerah pun melakukan penelusuran kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan para pasien terjangkit.

Selain itu, pemerintah daerah dan masyarakat bersepakat untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus. Pemerintah mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan tatan kehidupan normal baru.

Sebab, jika virus corona menyebar di Bintan, kondisi perekonomian akan lebih terpuruk. Lantaran 60 persen pendapatan daerah di Bintan berasal dari sektor pariwisata.

"Bagi kami ini sangat penting, memastikan kondisi kesehatan masyarakat dan Covid-19 menjadi perhatian semua masyarakat," kata dia.

Keterlibatan masyarakat ini kata Apri yang membawa Bintan menjadi zona hijau karena sudah bebas dari penyebaran virus corona. Bintan pun sudah bersiap untuk mulai menggerakan roda ekonomi dari sektor pariwisata.

"Covid-19 ini bisa mendapat perhatian dari seluruh lapisan masyarakat dan ini merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa hari ini dan kami bersyukur kami dapat menghindari beberapa kasus," tuturnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya