Liputan6.com, Jakarta Ekonom, Chatib Basri, menyarankan agar Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf memperluas penerima bantuan langsung tunai (BLT) kepada golongan menengah ke bawah. Sebab dia meyakini, perluasan pemberian BLT ini akan dapat mendorong konsumsi.
“Berikan pada kelompok menengah bawah. Kalau sekarang BLT hanya untuk kelompok miskin, bisa di-extend ke lowe middle income, paling efektif itu BLT, even dibandingkan dengan sembako, kalau cash akan jauh lebih efektif,” ujar Chatib dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dia mencontohkan, misalnya saja saat ini jumlah golongan menengah ke bawah di Indonesia sekitar 115 juta orang atau 30 juta rumah tangga. Jika sebulannya mendapatkan Rp1 juta, maka dana yang perlu disiapkan adalah Rp30 triliun per bulan atau Rp120 triliun untuk empat bulan.
Advertisement
“itu berarti Rp 30 triliun, kalau diextend empat bulan kita perlu tambahan BLT sekitar Rp 120 triliun,” jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Butuh Belanja
Mantan Menteri Keuangan era SBY itu menambahkan, di tengah kondisi pandemi kebijakan utama yang mesti didorong pemerintah untuk memulihkan perekonomian adalah konsumsi. Sebab, jika konsumsi jalan, maka kebijkan lainnya juga akan efektif.
“Yang dibutuhkan sekarang belanja. Kalau dulu ada hemat pangkal kaya, saya ingin katakan hari ini belanja pangkal pemulihan ekonomi. Bentuknya dalam bentuk BLT,” jelas dia.
Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mencatat sebanyak 69.424 desa telah menerima Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) hingga Rabu (24/6). Ini setara 93 persen dari total 74.953 desa yang akan menerima manfaat BLT-DD
"BLT-Dana Desa telah tersalur sebanyak 68.103 dari 74.953 desa hingga per Rabu kemarin. Atau setara 93 persen hingga hari ini," kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar, dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (24/6).
Selain itu, tercatat sebanyak 7.318.586 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima BLT-DD. Untuk anggaran yang disalurkan mencapai Rp4,308 triliun.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement