Rupiah Menguat Dipengaruhi Kemajuan Vaksin Covid-19

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2020, 10:15 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 10:15 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah menguat karena perkembangan positif dari vaksin Covid-19.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.755 per dolar AS, menguat jika dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.785 per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 10.10 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.730 per dolar AS hingga 14.774 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,55 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.813 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.813 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sentimen Positif

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini setelah semalam muncul laporan kemajuan penelitian vaksin Covid-19 kerja sama antara perusahaan biofarmasi Eropa Astrazeneca dan Universitas Oxford Inggris dimana vaksin ini mampu memproduksi imunitas dan aman dalam masa pengujiannya," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/7/2020).

Kabar baik tersebut, lanjut Ariston, mengurangi kekhawatiran pasar terhadap terus meningkatnya penularan COVID-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.

Pagi ini, mata uang regional terlihat menguat terhadap dolar AS. Indeks saham Asia juga terlihat positif.

"Rupiah pun berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan potensi penguatan ke arah Rp14.600 dan potensi resisten di kisaran Rp14.850," ujar Ariston.

Pada Senin (20/7) lalu, rupiah ditutup melemah 82 poin atau 0,56 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.703 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya