Bank Mandiri Telah Kucurkan KUR Sebesar Rp 7,03 Triliun di Semester I 2020

Sebanyak 61,23 persen atau Rp 4,31 triliun penyaluran KUR Bank Mandiri diberikan untuk sektor produksi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 19:45 WIB
Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 7,03 triliun kepada 84.500 debitur sepanjang semester I 2020. Jumlah tersebut mencapai 39,7 persen dari target penyaluran kredit bersubsidi perbankan pada tahun ini.

Dari nilai penyaluran tersebut, sebanyak 61,23 persen atau Rp 4,31 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa produksi, dan pariwisata

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, penyaluran KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan. Ini mengingat sektor tersebut menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat yang sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian nasional.

"Meski dibayangi pandemi covid-19, kami tetap berupaya untuk dapat menyalurkan KUR dengan cepat dan tepat sasaran. Apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam fase adaptasi menuju new normal," kata Rully, Jumat (24/7/2020).

Dia memperkirakan, pelonggaran ini akan mulai meningkatkan aktivitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) serta usaha produktif lainnya. Sehingga mereka akan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.

 

Perluasan ke Sektor Pertanian

Musim Kemarau, Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Inisiatif lain, sambungnya, yakni dengan memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian. Implementasinya balap menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam, dimana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.

"Kami juga akan memanfaatkan basis nasabah kami, terutama nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker, dan rekomendasi penyaluran KUR kepada value chain mereka," paparnya.

Rully menuturkan, pihaknya juga berancang-ancang untuk mengoptimalkan kolaborasi yang sudah terjalin dengan platform digital seperti e-commerce dan pelaku usaha tekfin berskema peer to peer (P2P) dalam menyalurkan KUR secara digital. Saat ini, Bank Mandiri telah mengantungi kesepakatan kerjasama penyaluran digital lending dari tiga marketplace besar, yakni Shoppee, Tokopedia dan Bukalapak. Lalu beberapa tekfin seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran, dan Koinworks.

"Kami optimis, berbagai strategi dan inisiatif yang kami kembangkan ini akan mengakselerasi penyaluran KUR Bank Mandiri," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya