Liputan6.com, Jakarta - Jouska, sebuah firma konsultan keuangan yang tengah populer di kalangan generasi muda tanah air, dituding merugikan klien hingga Rp 200 juta lewat penggelapan dana.
Sebagai penasihat, Jouska seharusnya tidak berhak mengelola dana tersebut. Jouska kemudian dianggap melanggar kesepakatan karena pengelolaan dana hingga menimbulkan kerugian.
Berdiri sejak 2013, Jouska diinisiasi oleh Aakar Abyasa Fidzuno. Bersama Jouska, Aakar menyasar generasi millennial. Ia menilai generasi millennial sebagai ‘anak krisis moneter’ yang masih minim pemahaman tentang keuangan. Mimpinya, ingin membuat millennial melek akan masalah finansial.
Advertisement
“Jadi saya selalu bilang bahwasanya financial planning terutama untuk millennials, this is not an option, this is the only way to survive untuk menuju impian,” kata Aakar dilansir dari Young on Top, Sabtu (25/7/2020).
Dengan niat itu, Aakar bisa mengantarkan Jouska menjadi perusahaan konsultan keuangan terkemuka hanya dalam waktu tujuh tahun saja, terhitung sejak berdiri pada 2013. Nama Aakar semakin populer karena perusahaannya mendapat kepercayaan dan kerap diundang di berbagai seminar finansial.
Sebelum membangun Jouska, Aakar memang sudah bekerja di perusahaan financial advisor atau penasihat keuangan. Dikutip dari Young on Top, pria kelahiran Banyuwangi, 17 Desember 1985 ini sempat ingin berhenti dari industri finansial dan membangun bisnis.
Terjebak Investasi Bodong
Namun hal itu urung ia lakukan setelah bertemu dengan seorang perempuan yang terjebak investasi bodong. Hal itu semakin membuat Aakar geregetan untuk, sekali lagi, membuat banyak orang terutama generasi muda ‘melek keuangan’. Dari sinilah Aakar akhirnya mendirikan Jouska di 2013.
Pada masa awal pendirian Jouska, Aakar menjadikan sebuah ruko sederhana di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, sebagai kantor. Di tempat itu, ia mulai melayani beberapa klien dalam partai kecil.
Pada 2015, Aakar mulai menggandeng banyak rekan sesama perencana keuangan untuk mengembangkan Jouska. Mereka ini, yang mayoritas adalah kolega Aakar dari daerah, punya PR besar untuk mencari klien dan memperluas jaringan Jouska di Jakarta.
Memasuki tahun ketiga, Aakar dan rekan-rekannya di Jouska hanya bertahan dengan 5 klien saja. Dimana salah satu dari klien itu membawa 30 referral client. Hal itu dicapai melalui strategi yang diterapkan Aakar, yakni membangun jaringan dengan prinsip ‘genuine human connection comes first’.
Benar saja, strategi itu amat moncer. Hingga kini, terlepas dari segala kontroversinya, nama Jouska sukses berkibar sebagai salah satu firma penasihat keuangan paling populer di Indonesia.
Advertisement
Operasional Disetop Satgas Waspada Investasi, Ini Kata Jouska
Jouska memberikan tanggapan terkait keputusan Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberhentikan operasional perusahaan.
Founder dan CEO Jouska Aakar Abyasa menyatakan, akan melengkapi seluruh persyaratan administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Demi mendukung kelancaran aktivitas diatas, untuk sementara waktu, terhitung sejak tanggal 24 Juli 2020, PT. Jouska Finansial Indonesia akan menghentikan seluruh kegiatan operasional bisnis konsultan keuangannya.
"Keluhan dan perbedaan pendapat adalah bagian yang tak terelakkan dalam menjalanankan sebuah bisnis. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi terutama bagi klien, eks-klien, mitra Jouska, regulator, maupun pihak-pihak lain. Bagi kami, hal ini adalah pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kami dapat lebih baik ke depannya," ungkap Aakar dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (24/7/2020).
Lanjut Aakar, sejak pemberitaan di hari pertama, 21 Juli 2020, pihaknya telah secara aktif telah menanggapi setiap keluhan yang disampaikan baik melalui media, media sosial, maupun secara langsung.
Jouska telah menindaklanjuti 4 keluhan yang dilaporkan melalui Satgas Waspada Investasi OJK dan bersedia untuk memenuhi segala prosedur dan peraturan yang berlaku.
"Kami juga telah mengirimkan surat undangan resmi kepada klien dan/atau eks-klien yang telah menyampaikan keluhannya tersebut untuk berdiskusi yang berfokus pada solusi," imbuh Aakar.
Platform Komunikasi Ditutup Sementara
Agar semua proses dapat berjalan dengan baik dan guna meminimalisir perdebatan publik yang tidak kondusif, maka segala platform komunikasi online dan/ataupun offline milik Jouska akan ditutup untuk sementara, tidak terbatas pada website, sosial media, aplikasi, dan ataupun acara virtual lainnya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Jouska secara bertanggungjawab terbuka untuk setiap keluhan terkait layanan yang ingin disampaikan oleh klien dimana informasi mengenai keluhan dapat disampaikan melalui form online https://formkeluhanjouska.paperform.co dengan batas penyampaian laporan hingga 31 Juli 2020.
Adapun, tiap keluhan hanya dapat disampaikan melalui form tersebut untuk menghindari adanya aduan anonim atau perdebatan publik yang meresahkan masyarakat.Aakar berharap, informasi yang telah pihaknya berikan dapat meluruskan kesimpangsiuran yang terjadi.
Pihaknya menghargai nasihat dan keputusan yang ditetapkan oleh Satgas Waspada Investasi OJK dan akan melaksanakan kewajiban yang diberikan sebaik-baiknya.
"Kami ucapkan terima kasih atas saran dankritik yang diberikan kepada kami, tentunya juga bagi klien-klien dan para mitra yang mendukung perjalanan bisnis bersama kami." tutup Aakar.
Advertisement