Menko Luhut: Kehadiran 500 TKA Bakal Buka 5.000 Lapangan Pekerja Baru

Kehadiran TKA dinilai akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2020, 04:20 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2020, 17:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut binsar Panjaitan, meminta masyarakat tidak mempersoalkan kembali kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Cina. Sebab, kehadiran TKA itu justru akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.

"Kemarin ada datang 500 TKA. Anda tahu 500 ini ciptakan lapangan 5.000 ahli bukan lapangan kerja tukang pacul, tidak lapangan kerja operator," kata Luhut dalam web dinar di Jakarta, Sabtu (25/7).

Dia mengatakan dengan keberadaan TKA di Indonesia, secara otomatis membantu masyarakat di Tanah Air. Karena masyarakat kita akan diberikan bekal pelatihan baik secara teknologi maupun kehalian.

"Jadi kalau ada yang ribut-ribut itu Anda merusak masa depan republik dan masa depan generasimu," tegas dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi membeberkan alasan pemerintah yang berencana mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) China ke Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu. Menurutnya, kehadiran TKA tersebut diperlukan untuk mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi RKEF dari China.

Dia menyadari teknologi RKEF China, bisa bangun secara ekonomis, cepat, dan memiliki standar lingkungan yang baik. Teknologi ini juga menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing di pasar internasional.

"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka TKA tersebut akan kembali ke negara masing-masing," kata dia dalam keterangannya, Kamis (28/5).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Gerus Tenaga Kerja Lokal

TKA China saat masuk di Bandara hiu Oleo Kendari, Selasa (23/6/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
TKA China saat masuk di Bandara hiu Oleo Kendari, Selasa (23/6/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Dia menekankan, kehadiran TKA asal China tersebut juga tidak akan menggerus tenaga kerja berasal dari dalam negeri. Sebagai contoh, seperti di IMIP yang ada di Morowali, saat ini mayoritas sudah beroperasi secara penuh, walaupun masih ada sedikit progress pembangunan fasilitas hilirisasi nikel yang sedang dikembangkan.

Pihaknya mencatat, tenaga kerja lokal di sana saat ini adalah 39.500 sementara yang TKA ada 5.500. Jadi jumlah TKA kira-kira hanya 12 persen dari total pekerja,

"Saya yakin jika proses pembangunan smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan turun," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya