Pengusaha: Pengunjung Mal Tak Akan Pulih hingga 2022

Pengunjung mal di DKI Jakarta selama masa transisi PSBB ini berkisar 20 persen sampai 30 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2020, 11:56 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 11:45 WIB
Melihat Penerapan New Normal di Sumarecon Mall Bekasi
Aktivitas pengunjung di Sumarecon Mall Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/5/2020). Sumarecon Mall Bekasi akan menjadi mal percontohan dalam menerapkan New Normal di bidang perniagaan yang rencananya akan dibuka secara bertahap mulai 8 Juni seiring berakhirnya PSBB di Bekasi.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan pengunjung mal di DKI Jakarta selama masa transisi PSBB ini berkisar 20 persen sampai 30 persen. Rendahnya kunjungan masyarakat ke mal tidak terlepas dari protokol aktivitas sosial dan ekonomi.

"Jumlah pengunjung atau pekerja dan pemilik usaha usaha harus kurang dari 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan," kata Roeslan dalam diskusi INDEF bertajuk "Mempercepat Geliat Sektor Riil dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi: Peranan BUMN dalam mendukung pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Selain itu, masih rendahnya kunjungan ke mal karena kesadaran masyarakat dalam masa PSBB transisi dan potensi penyebaran virus yang masih ada. Roeslan menilai berkurangnya pengunjung mal ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022.

"Ini bukan hanya jangka pendek. Kita harus ambil sikap karena ini bisa terjadi tidak hanya di tahun 2021, tetapi sampai tahun 2022," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengusaha Harus Kreatif

Antusias Warga Baghdad Saat Pembukaan Kembali Mal
Orang-orang yang mengenakan masker mengunjungi sebuah mal yang kembali dibuka di pusat kota Baghdad, Irak, pada 21 Juli 2020. Kementerian Kesehatan Irak pada Selasa (21/7) mencatat 2.466 kasus baru COVID-19, sehingga total kasus infeksi di negara itu menjadi 97.159. (Xinhua)

Untuk itu para pengusaha sudah harus memikirkan cara untuk menjalankan bisnis di tengah ancaman virus. Mereka harus bisa berpikir kreatif dan berinovasi agar bisnis tetap berjalan meski berdampingan dengan virus ini.

"Kita pengusaha harus bisa tetap berjalan meski berdampingan dengan pandemi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya