Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan pengunjung mal di DKI Jakarta selama masa transisi PSBB ini berkisar 20 persen sampai 30 persen. Rendahnya kunjungan masyarakat ke mal tidak terlepas dari protokol aktivitas sosial dan ekonomi.
"Jumlah pengunjung atau pekerja dan pemilik usaha usaha harus kurang dari 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan," kata Roeslan dalam diskusi INDEF bertajuk "Mempercepat Geliat Sektor Riil dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi: Peranan BUMN dalam mendukung pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Baca Juga
Selain itu, masih rendahnya kunjungan ke mal karena kesadaran masyarakat dalam masa PSBB transisi dan potensi penyebaran virus yang masih ada. Roeslan menilai berkurangnya pengunjung mal ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
Advertisement
"Ini bukan hanya jangka pendek. Kita harus ambil sikap karena ini bisa terjadi tidak hanya di tahun 2021, tetapi sampai tahun 2022," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha Harus Kreatif
Untuk itu para pengusaha sudah harus memikirkan cara untuk menjalankan bisnis di tengah ancaman virus. Mereka harus bisa berpikir kreatif dan berinovasi agar bisnis tetap berjalan meski berdampingan dengan virus ini.
"Kita pengusaha harus bisa tetap berjalan meski berdampingan dengan pandemi," pungkasnya.
Advertisement