Temui Menteri PUPR, Gubernur Jatim Usul Bangun Tol Baru ke Sidoarjo

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khoififah Indar Parawansa

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2020, 19:51 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 19:51 WIB
Tol Palimanan, menjajal jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju ke Surabaya. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)
Tol Palimanan (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khoififah Indar Parawansa di Kampus Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Pertemuan tersebut dalam rangka mensinergikan program-program pembangunan infrastruktur di Jawa Timur dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19. Salah satunya rencana pembangunan akses tol (interchange) menuju Pasar Induk Puspo Agro di Kabupaten Sidoarjo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa manfaat dari terbangunnya Tol Trans Jawa, khususnya yang berada di wilayah Jawa Timur tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri. Serta mendukung akses ke destinasi pariwisata sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin tahun 2019-2024.

Selain itu. Tol Trans Jawa ini diharapkan akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor, misalnya di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pasar utamanya . Lalu, pengusaha mangga dari Pasuruan dan Probolinggo, kini bisa memastikan mangga dipetik dengan daunnya langsung dibawa dan tiba di Jakarta dalam keadaan segar.

"Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time). Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (10/8/2020).

Rencana pembangunan akses tol menuju Pasar Induk Puspo Agro merupakan prakarsa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam rangka mengoptimalkan distribusi barang dan jasa menuju kawasan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo.

Usulan tersebut tertuang dalam Surat Gubernur Jatim No 620/17709/103/2019 tentang Permohonan Jalan Keluar/Masuk Jalan Tol Sidoarjo-Waru Menuju Pasar Modern Puspa Agro tertanggal 24 September 2019.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga mendukung terlaksananya pembangunan akses Pasar Induk Puspo Agro dan akan melakukan evaluasi yang menjadi bagian dari perubahan ruang lingkup investasi jalan tol.

Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo agar terus mencari berbagai alternatif (inovasi) pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Alternatif Akses Tol

Naik Bus, Jokowi Uji Coba Tol Trans Jawa
Bus yang digunakan Presiden Joko Widodo saat menjajal jalan Tol Trans Jawa, Kamis (20/12). Jokowi menggunakan bus ketika uji coba trans Jawa sepanjang 341 km dari Surabaya menuju Jembatan Kali Kuto, di Kendal, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terdapat empat alternatif rencana pembangunan akses tol menuju Pasar Induk Puspo Agro yakni pertama dari Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 747+280. Tepanya di dekat Perumahan Taman Aloha, Sidoarjo. Jarak munuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 5,93 Km.

Kemudian, alternatif kedua tidak jauh dari alternatif pertama yakni akses Tol Surabaya-Gempol di KM 747+900 berjarak 5,96 Km. Alternatif ketiga di Tol Surabaya-Gempol KM 750+100, tepanya di dekat Perumahan Masangan Wetan, Sidoarjo dengan jarak sekitar 7,69 Km. Alternatif keempat di Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 754+100, tepanya di wilayah Desa Wonokoyo Kabupaten Sidoarjo. Jarak menuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 9,61 Km.

Untuk diketahui, jalan Tol Surabaya – Gempol merupakan jalan bebas hambatan yang pertama kali dibangun di wilayah Jawa Timur dan telah beroperasi penuh pada tahun 1986.

Ruas tol ini membentang dari Surabaya hingga Gempol sepanjang 43 Km dan telah terhubung dengan ruas tol lainnya yang dibangun Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 di wilayah Jawa Timur, diantaranya Jalan Tol Gempol – Pasuruan (35 Km), Tol Pandaan – Malang (38,4 Km), dan Tol Pasuruan – Probolinggo (31 Km).

Pembangunan Tol Surabaya – Gempol telah memberikan manfaat bagi wilayah di sekitar dan menjadi kunci konektivitas pada ruas Tol Trans Jawa di wilayah Jawa Timur.

Adanya bencana lumpur panas Lapindo pada tahun 2006, panjang Tol Surabaya – Gempol dipangkas sekitar 6 Km, tepatnya pada ruas Porong – Gempol karena terendam lumpur. Pemerintah memutuskan untuk menutup ruas tersebut dan bergeser sekitar 3 Km ke arah barat, sehingga panjangnya menjadi 37 Km.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya