Summarecon Cetak Pendapatan Rp 5,94 Triliun di 2019

Pada laporan keuangan tahun 2019, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,94 triliun meningkat sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Agu 2020, 21:19 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 19:35 WIB
Imlek
Merayakan kemeriah Imlek dengan program belanja dan hiburan di Summarecon Mall Bekasi (Dok.Summarecon Mall Bekasi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk. (Summarecon) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agendanya adalah Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan, Laporan Kegiatan Perseroan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2019.

Harapan bahwa ekonomi global 2019 akan jauh lebih baik dibandingkan 2018 tidak berjalan seperti yang diharapkan. Gejolak ekonomi dan geopolitik, perang perdagangan, dan sentimen proteksionis oleh Amerika Serikat dengan Cina dan mitra dagang lainnya terus berdampak signifikan terhadap ekonomi global pada tahun 2019.

"Kami juga memprediksikan beberapa tantangan yang dapat terjadi dari pemilihan Legislatif dan Presiden pada 2019 namun semuanya dapat berjalan dengan lancar," kata President Director Summarecon Adrianto P. Adhi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 sebesar 5,02 persen tidak terlalu tinggi jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, Hal ini menunjukkan bahwa PDB yang lebih rendah disebabkan oleh tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dalam perdagangan, industri, konstruksi, informasi komunikasi, dan sektor lainnya.

Direksi Perseroan melaporkan, sepanjang tahun 2019 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, namun perusahaan dapat membukukan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp 4,1 triliun melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 4,0 triliun, dengan sebaran penjualan berdasarkan produk sebagai berikut penjualan rumah mencapai 66 persen, apartemen 14 persen, ruko 12 persen, dan kavling sebesar 8 persen.

Pada laporan keuangan tahun 2019, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,94 triliun meningkat sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kontribusi Unit Bisnis

Festival Kuliner Serpong 2019
Suasana Festival Kuliner Serpong yang diadakan oleh Summarecon Mall Serpong (Dok.Summarecon Mall Serpong)

Unit Pengembangan Bisnis Properti mencatat pendapatan sebesar Rp 3.617 miliar, meningkat sebesar Rp181 miliar atau 5 persen jika dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 3.436 miliar, dan unit bisnis pengemabangan properti ini merupakan kontributor terbesar bagi kinerja Perusahaan dengan kontribusi sebesar 61 persen dari total pendapatan tahun ini.

Kawasan Serpong masih merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan kontribusi 40 persen dari total pendapatan unit bisnis Pengembangan Properti

Kemudian, pendapatan dari kedua unit bisnis investasi da manajemen properti mencapai Rp Rp1.599 miliar atau 27 persen dari total pendapatan perusahaan. Angka pendapatan mengalami kenaikan Rp 107 miliar atau 7 persen  jika dibandingkan dengan tahun 2018.

Sebagai unit bisnis yang memberikan stabilitas pendapatan berulang, Perseroan akan terus melanjutkan pertumbuhan unit bisnis ini.

Beberapa segmen bisnis lainnya yang termasuk adalah hotel, klub rekreasi, manajemen pengelolaan kota dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung kota terpadu.

Bisnis ini mencatat pendapatan sebesar Rp726 miliar, turun sebesar Rp 8 miliar (1 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kolektif bisnis-bisnis ini menyumbang 12 persen dari total pendapatan Perusahaan selama tahun ini dan hanya 5 persen  dari total laba usaha.

“Tahun 2020 ini adalah tahun yang cukup berat karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Melemahnya harga minyak mentah dengan kelebihan pasokan serta perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang masih terus berlanjut juga menyebabkan iklim ketidakpastian pada dunia usaha dan tekanan ekonomi yang berat. Kami memperkirakan perlambatan ekonomi juga akan berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan properti di tahun ini," ungkap Adrianto 

"Namun kami percaya segala peluang selalu dapat diraih, selain itu Pemerintah juga menyediakan berbagai insentif dan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian diantaranya penurunan tingkat suku bunga dan keringanan pajak. Kami juga senantiasa beradaptasi dan berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang menarik," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya