PLN Pastikan Pasokan Listrik Jakarta Aman saat HUT Kemerdekaan RI

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menetapkan siaga kelistrikan pada tanggal 14 sampai 18 Agustus 2020

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Agu 2020, 16:40 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 16:40 WIB
PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Petugas PLN berbincang dengan seorang ibu saat melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Pengerahan petugas dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara tagihan rekening listrik pelanggan dengan penggunaannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menetapkan siaga kelistrikan pada tanggal 14 sampai 18 Agustus 2020 dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, beban listrik tanggal 17 Agustus 2020 mencapai 3.384 MW pada pukul 10.00 WIB saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi.

Sedangkan pukul 17.00 WIB saat Upacara Penurunan Bendera beban listrik sebesar 3.505 MW. Beban listrik tersebut masih lebih rendah dari beban listrik rata-rata sebesar 4400 MW

"Perkiraan beban puncak tersebut masih di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada pada angka 11.460 MW," kata Doddy, di Jakarta Kamis (13/8/2020).

Doddy mengungkapkan, berdasarkan pedoman peringatan HUT RI ke-75 yang dikeluarkan oleh Menteri Sekretaris Negara bahwa upacara hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta disaksikan oleh masyarakat dari rumah. Maka pantauan kelistrikan akan terpusat pada Istana Negara, Kantor Pemerintah Daerah, Gedung MPR/DPR, Kantor Media, Taman Makam Pahlawan Kalibata, serta tempat strategis lainnya.

PLN pun telah melakukan langkah-langkah antara lain melakukan pengecekan kesiapan peralatan listrik dan pemeliharaan pada lokasi-lokasi yang menjadi pantauan. Menyusun Standard Operational Procedure pasokan tenaga listrik khusus Siaga HUT RI.

Menetapkan petugas siaga yang memantau dan membuat laporan kondisi kelistrikan secara periodik. Tidak melakukan pemeliharaan listrik terencana yang menyebabkan padam. Menyiagakan peralatan pendukung dan melakukan swab test bagi petugas siaga di lokasi pantuan dan dilengkapi dengan APD sesuai protocol COVID-19.

Untuk mendukung kegiatan ini disiapkan 2688 Personel, 16 Unit UPS, 19 Unit Trafo Bergerak (UTB), 7 Mobil Deteksi, 2 Unit Gardu Bergerak (UGB), 6 mobil Unit Kabel Bergerak (UKB), dan 4 mobil Crane.

"Sesuai SOP Covid kita lakukan, ini khusus petugas petugas yang berjaga pada lokasi startegi mereka dilengkapi APD kemudian kita patuhi protokol," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dirut PLN Zulkifli Zaini: Kami Terima Kritik dengan Lapang Dada

PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik meski berpotensi mengganggu jalannya program 35.000 MW. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini tak keberatan dengan kritik yang kerap disampaikan pelanggan lewat sosial media. Namun menurutnya, pelanggan yang melontarkan kritik tersebut tidak sebanding dengan jumlah pelanggan yang telah dilayani PLN.

"Jadi bapak ibu sekalian, kalau di medsos ada 5 komplain-10 komplain, itu 5 komplain-10 komplain dari 76,6 juta pelanggan. Kami terima dengan lapang dada, karena kami tahu 76 juta pelanggan yang yang lainnya tidak komplain," ujar dia dalam webinar, Rabu (12/8/2020).

Kendati demikian, sambung Zulkifli, PLN tidak bermaksud untuk bersikap defensif atas kritik yang muncul. Mengingat jumlah pengguna yang menyampaikan kritik dianggap lebih sedikit dari total pelanggan yang ada saat ini.

Selain itu, ia menyebut dengan jumlah pelanggan yang tergolong gemuk saat ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh perseroan. Menyusul sangat terbatas perusahaan di Indonesia yang punya pelanggan sebesar 76,6 juta. "Sangat tidak banyak, sangat sedikit," jelasnya.

Sebelumnya, keluhan mengenai kenaikan tagihan listrik kepada PLN ternyata masih cukup banyak sampai saat ini. Tidak hanya beberapa artis saja, ternyata banyak masyarakat yang melayangkan protes mengenai tagihan listrik yang membengkak tersebut.

Baru-baru ini, ada warganet yang melayangkan kekesalannya kepada PT PLN (Persero). Ia dalam unggahan tersebut Ia mempertanyakan tagihan listriknya yang membengkak belasan juta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya