Mendag Optimis Banyak Merek Kopi Lokal yang akan Mendunia

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, kopi asal Indonesia sangat istimewa dan mampu bersaing di pasar global.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Agu 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 16:00 WIB
Mendag Agus Suparmanto Sambangi EMTEK Group
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower Jakarta, Rabu (12/8/2020). Dalam pertemuan Kemendag berharap peran media dan grup besar menyampaikan berita positif kepada publik selama pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, kopi asal Indonesia sangat istimewa dan mampu bersaing di pasar global. Hal itu diungkapkan Mendag Agus saat mengunjungi kedai kopi lokal Kisaku pada Minggu 16 Agustus 2020 lalu.

“Hari ini saya mengunjungi Kisaku. Di sini, kopi yang disajikan merupakan racikan biji kopi Arabika yang berasal dari Aceh Gayo dan Flores Bajawa. Rasa kopi Indonesia sangat enak. Tentu, hal ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan dan bersaing di pasar global,” kata Mendag Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Menurut Mendag Agus, semakin banyak kedai kopi yang menyajikan racikan biji kopi lokal Indonesia akan membantu para petani kopi Indonesia. Kedai kopi merupakan salah satu bentuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang diharapkan dapat terus maju dan berkembang.

Mendag menyampaikan apresiasi pada para pemuda Indonesia yang ikut berjuang memajukan UKM.

“Kedai kopi Kisaku ini dibangun oleh anak-anak muda yang peduli dengan petani Indonesia. Saya berharap, semakin banyak kedai kopi yang didirikan nantinya dapat membantu para petani. Semoga ke depan, makin banyak merk kopi lokal Indonesia yang mendunia,” ujar Mendag Agus.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Agus juga menyerukan kembali akan rasa bangga buatan Indonesia (BBI). Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama memajukan dan mengembangkan UKM Indonesia dengan membeli produk buatan Indonesia.

Salah satu pendiri kedai kopi Kisaku, Raline Syah menyampaikan, Kisaku berkomitmen akan terus mendukung pemerintah menggalakkan gerakan BBI. Saat ini, Kisaku sudah memiliki tiga kedai dan berharap akan terus berkembang baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Kami sebagai generasi muda ingin ikut memajukan UKM. Selama pandemi Covid-19, kami juga mengembangkan penjualan secara daring. Semoga kedai kami dapat terus maju bersama kopi lokal serta membawa nama kopi Indonesia ke pasar global,” imbuhnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bangkitkan Ekonomi Nasional, Mendag Ajak Beli Produk Buatan Lokal

FOTO: Mendag Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan di Mal Kota Kasablanka
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) saat meninjau pelaksanaan protokol kesehatan kenormalan baru di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (16/6/2020). (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto mengatakan, meningkatkan konsumsi produk buatan dalam negeri merupakan salah satu langkah untuk bisa kembali menumbuhkan ekonomi nasional yang terimbas pandemi.

Seperti diketahui, pandemi Virus Corona menggerus konsumsi rumah tangga hingga hanya tumbuh 2,84 persen secara tahunan (yoy) di kuartal I-2020. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhannya menurun dibanding kuartal I-2019 yang mencapai 5,02 persen (yoy).

Selama ini, konsumsi rumah tangga memberi andil cukup besar pada pertumbuhan ekonomi. Ketika terjadi penurunan konsumsi rumah tangga sudah pasti ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

Ekonomi Indonesia tercatat negatif atau minus 5,32 persen pada kuartal II-2020. Agar tak masuk ke dalam jurang resesi, pemerintah pun terus menggenjot konsumsi atau belanja di dalam negeri.

"Kementerian Perdagangan terus berupaya menggerakkan roda perekonomian, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia. Pemerintah mengajak masyarakat membeli produk buatan dalam negeri," kata dia di Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Dalam pandangan Menteri Agus, Indonesia memiliki jumlah penduduk 267 juta jiwa. Dari besarnya jumlah penduduk tersebut, jika terus didorong untuk berbelanja barang-barang lokal, maka bisa menumbuhkan ekonomi.

Menurut Agus, konsumsi masyarakat terhadap produk dalam negeri dapat memberikan efek domino bagi penguatan pasar dalam negeri, meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat, termasuk menjamin pendapatan pekerja lokal. Apalagi aneka produk buatan Indonesia seperti batik, tenun, fesyen, busana muslim, dan lain sebagainya juga mampu bersaing dengan produk luar.

Agus menyebutkan, produk dalam negeri seperti yang dihasilkan pelaku UMKM, memiliki material berkualitas, bermutu baik, memiliki desain unik dan beragam, serta harga yang cenderung lebih terjangkau. Bahkan, produk-produk yang diusung UMKM juga memiliki konsep kearifan lokal dari berbagai daerah.

Transformasi Digital

Mendag dan Mentan Sidak Pasar Senen
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memeriksa cabai saat inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020). Sidak dilakukan untuk memantau harga bahan pokok yang dijual pedagang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dengan terus menyerukan ajakan berbelanja produk-produk dalam negeri inilah, Agus berharap dapat memberikan andil dalam memperkuat ekonomi bangsa.

Sementara untuk meningkatkan perdagangan di masa pandemi ini, pemerintah juga mendorong transformasi digital agar para pelaku UMKM dapat memperluas akses pasar ke sistem daring.

Gerakan Bangga Buatan Indonesia diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020, dimaksudkan untuk mendorong pelaku usaha lebih memasarkan produk-produk dalam negeri untuk mengangkat ekonomi Indonesia, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

MEndag menyampaikan, tatanan normal baru di sektor perdagangan ini dapat menjadi titik tolak bagi aktivitas perdagangan dan perekonomian masyarakat Indonesia.

Saat ini era normal baru harus dihadapi bersama dengan inovasi dan adaptasi secara terus-menerus.Untuk itu, Kementerian Perdagangan harus mengambil kebijakan untuk memprioritaskan keselamatan masyarakat sekaligus mengamankan perekonomian nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya