Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan BI 19 Agustus 2020

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.750 per dolar AS hingga 14.789 per dolar AS.

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Agu 2020, 10:56 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 10:55 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Secara rata-rata Rupiah mencatat depresiasi 4,53 persen akibat level yang masih lemah pada April 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan rupiah ini jelang pengumuman hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Mengutip Bloomberg, Rabu (19/8/2020), rupiah dibuka di angka 14.750 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnhya yang ada di angka 14.845 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.750 per dolar AS hingga 14.789 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,55 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.786 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.907 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS sedang tidak menarik untuk pasar atau mengalami tekanan belakangan ini karena kondisi pemulihan ekonomi di AS menjadi pertanyaan apalagi kasus COVID-19 masih terus meninggi di negara tersebut.

"Nilai tukar regional terlihat menguat terhadap dolar AS pagi ini. Harusnya rupiah bisa ikut menguat," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (19/8/2020).

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, ekspektasi resesi di dalam negeri dan data impor yang turun melebihi ekspektasi memberi tekanan untuk rupiah.

"Data impor yang masih melambat ini menyiratkan masih lemahnya aktifitas ekonomi dalam negeri seperti manufaktur dan konsumsi. Pemulihan ekonomi Indonesia jadi pertanyaan," kata Ariston.

Hari ini, pasar juga menunggu hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Bila ada stimulus baru untuk membantu memulihkan ekonomi Indonesia dari BI, hal itu dinilai bisa membantu mendorong penguatan untuk rupiah.

"Dua sentimen yang berlawanan di atas akan membayangi pergerakan rupiah hari ini. Rupiah bisa dibuka menguat dan berakhir melemah hari ini," ujarnya.

Ariston memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tekanan Terhadap Rupiah

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan tekanan terhadap rupiah memang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Untuk sentimen hari ini yaitu RDG BI, ia memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4 persen.

"Sepertinya memang permintaan valas hari ini sudah mulai berkurang. Hal ini juga dipengaruhi oleh tren pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia lainnya," ujar Rully.

Rully memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.765 per dolar AS hingga Rp14.835 per dolar AS.

"Rupiah mungkin masih akan berfluktuasi. Namun kalau dibandingkan kemarin, kemungkinan bisa lebih terapresiasi," kata Rully.

Pada Selasa (18/8) lalu, rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.795 per dolar AS.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya