Liputan6.com, Jakarta Miliarder atau orang terkaya dunia, Sir Richard Branson ternyata menjadi salah satu tokoh yang kerap menjadi bahan penipuan.
Dia pun mendukung langkah National Cyber Security Center (NCSC) terkait kasus penipuan investasi palsu yang melibatkan nama besarnya.
Baca Juga
NCSC telah menghapus lebih dari 300 ribu URL yang tertaut pada skema investasi palsu yang mencatut nama tokoh populer.
Advertisement
Branson sendiri, bersama tim juga telah menangani ratusan situs palsu yang mencatut namanya. “Sayangnya, penipuan tidak akan hilang dalam semalam, dan saya akan mendorong semua orang untuk waspada dan selalu memeriksa alamat situs resmi dan akun media sosial yang diverifikasi,” kata Branson dilansir dari laman Forbes, Selasa (25/8/2020).
Sebelumnya, Branson memang kerap menjadi sasaran kejahatan maya. Ia bahkan pernah dimintai tebusan sebesar USD 5 juta atas penculikan seorang diplomat Inggris.
Penipu menelpon Branson, dan menyamar sebagai Menteri Luar Negeri Inggris untuk Pertahanan Sir Michael Fallon.
"Sir Michael yang saya ajak bicara terdengar persis seperti Sir Michael, saya sangat berhati-hati. Tapi semuanya ternyata scam,” jelas branson.
Seorang juru bicara Virgin Group mengatakan, masalah tersebut benar-benar dimulai pada tahun 2017. Menyusul gelombang aktivitas penipuan terkait bitcoin. Sejak itu, tim Branson dipaksa untuk bereaksi terhadap realitas baru penipuan online.
Virgin memperingatkan bahwa penipuan terbaru melibatkan penggunaan wajah miliarder Branson untuk meningkatkan kredibilitas. Biasanya, disertai dengan cerita palsu yang dibuat agar terlihat seperti berasal dari media terkemuka.
Metode lain melibatkan penyalinan situs web Virgin. “Baru-baru ini, kami telah melihat penjahat mendaftarkan situs web dengan nama ‘Virgin’.
Mereka kemudian menggunakan situs web ini untuk mengoperasikan alamat email agar berkorespondensi dengan anggota masyarakat dan mengkloning situs web grup Virgin yang asli untuk memberikan kredibilitas pada aktivitas penipuan mereka,” kata direktur Virgin dari kantor London.
Beberapa penipu diyakini memiliki akurasi yang tinggi. Di mana target individu dipilih dengan hati-hati dengan persiapan yang matang. Seringnya, penipuan ini memang dilakukan melalui panggilan telepon.
“Target individu dipilih dengan hati-hati dan persiapan signifikan dilakukan oleh penjahat, seringkali melibatkan panggilan telepon,” jelas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Enggan Hidup Mewah, Intip Langkah Miliarder Warren Buffett Habiskan Uang
Warren Buffett memegang teguh prinsip hidup hemat. Walau memegang predikat orang terkaya ke-7 di dunia, bos besar Berkshire Hathaway sekaligus seorang filantropis itu memilih tak menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah. Sebut saja, seperti rumah-rumah besar ataupun kapal pesiar pribadi.
Buffett menuturkan, ia memilih untuk sarapan di restoran cepat saji dan mengeluarkan tidak lebih dari USD 3,17 (setara Rp 46.700). Investor ternama ini bahkan menggunakan handphone flip (buka-tutup) jadul selama bertahun-tahun.
Ia baru mengganti ponselnya menjadi iPhone 11 pada Februari 2020. Adapun Berkshire juga memiliki 5,9 persen saham Apple.
CNBC melansir, Warren Buffett menegaskan bahwa dirinya juga tidak tertarik untuk memiliki banyak rumah mewah ataupun mobil yang berlipat ganda jumlahnya.
Alhasil, tidak mengherankanbila dia masih menempati rumah dengan luas sekitar 2 ribu meter persegi di Omaha. Ia membelinya seharga USD 31.500 pada t1958 (harga jual rumah tersebut akan berkisar USD 285.000 saat ini).
Kendati demikian, Buffett juga sempat membeli rumah kedua di kompleks pantai Laguna, California, seharga USD 150.000 dan sudah dijual pada 2018 dengan harga USD 7,5 juta.
Sebelumnya pada 2014, Warren Buffett juga membeli sebuah sedan yang seharga USD 46 ribu. Dia mengaku hal ini dilakukan karena putrinya, Susie terus membujuk dan berkata kalau akan terasa memalukan bila sang ayah terus-menerus mengendarai sedan tua keluaran 2006-nya.
Advertisement