Harga Emas Turun usai Perundingan Dagang AS-China Mulai Cerah

Harga emas turun pada hari Selasa karena meningkatnya optimisme atas hubungan perdagangan AS-China

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Agu 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada hari Selasa karena meningkatnya optimisme atas hubungan perdagangan AS-China yang merusak daya tarik safe-haven logam. Sementara investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (26/8/2020), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.920,91 per ounce. Emas berjangka AS turun 0,8 persen, pada USD 1.923,10.

"Kami memiliki sedikit optimisme pada hubungan AS-China, sementara ada beberapa optimisme mengenai (pengobatan) virus corona, jadi semakin mengurangi daya tarik emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Pejabat tinggi perdagangan AS dan China pada hari Selasa menegaskan kembali komitmen mereka untuk kesepakatan perdagangan Fase 1. Ditambah berita positif atas kemajuan dalam mengembangkan pengobatan untuk COVID-19.

Pada hari Minggu, Presiden AS Donald Trump memuji izin Administrasi Makanan dan Obat-obatan atas perawatan virus yang menggunakan plasma darah dari pasien yang pulih.

Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun pada Agustus ke level terendah lebih dari enam tahun, karena rumah tangga khawatir tentang pasar tenaga kerja dan pendapatan.

"Itu sangat dihargai. Keyakinan memburuk dan itu hanya akan memaksa Kongres untuk memberikan lebih banyak stimulus," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

"Karena semua ketidakpastian, mereka tidak bisa membiarkan semua upaya sia-sia, dan itu akan memperkuat prospek bullish untuk emas," tambahnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Harga Emas Sudah Naik 25 Persen

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Bank sentral global dan pemerintah telah memberikan stimulus moneter dan fiskal besar-besaran untuk menopang ekonomi yang dilanda virus, membantu emas naik lebih dari 25 persen sepanjang tahun ini.

Powell akan berbicara pada pertemuan para bankir sentral di Jackson Hole, Wyoming, Kamis.

Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol yang positif untuk emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya