Hanya Sepekan, Harta 10 Miliarder Dunia Ini Bertambah Rp 78,5 Triliun

Pundi uang terus masuk ke kantong para miliarder meski di tengah pandemi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Agu 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash
Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 tampaknya tidak membuat beberapa miliarder dunia berhenti meraup pundi-pundi uang. Seperti di sepanjang pekan lalu, di mana kekayaan bersih 10 miliarder tetap tumbuh hingga USD 53,4 miliar, atau setara Rp 78,5 triliun (kurs Rp 14.700 per dolar AS).

Itu terjadi seiringan dengan indeks S&P 500 yang hingga Jumat pekan lalu mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yang menjadi kebangkitan sempurna pasca kejatuhan pasar saham pada Maret 2020.

CEO Tesla Elon Musk menjadi peraih keuntungan terbesar, yang juga membuatnya kembali duduk di posisi orang terkaya kelima dunia. Itu terjadi setelah adanya perkiraan akan kenaikan permintaan kendaraan listrik China, yang membuat saham perusahaan melonjak.

Seperti dikutip Forbes, Kamis (27/8/2020), saham Tesla naik di atas 24 persen sehingga menambah kekayaan bersih Musk sebesar USD 15 miliar. Musk kini memiliki total kekayaan terbesar bagi dirinya sepanjang sejarah, mencapai USD 91,7 miliar.

Ini berkat perusahaan miliknya yang menjadi produsen mobil dengan nilai saham paling berjaga di dunia, dan bahkan melampaui kapitalisasi pasar Walmart pada Jumat lalu.

Posisi kedua ditempati pendiri miliarder pemberi kredit Dan Gilbert. Selang dua pekan setelah debut perdananya di pasar, saham Rocket Companies yang didirikan Gilbert naik 37 persen pada pekan ini. Capaian tersebut menambah USD 13 miliar untuk kekayaan Gilbert, termasuk USD 4 miliar untuk Jumat kemarin saja.

Warga Detroit itu kini memiliki total kekayaan USD 53,5 miliar, dan duduk di posisi orang terkaya ke-20 di dunia, menggeser raja telekomunikasi asal Meksiko Carlos Slim Helu yang sempat menjadi orang terkaya dunia selama beberapa tahun.

Miliarder paling tajir dunia Jeff Bezos tak mau ketinggalan. Harta miliknya bertambah USD 7,6 miliar pada akhir pekan lalu, menjadikan total kekayaannya mencapai USD 196,3 miliar. Senasib, kekayaan mantan istrinya MacKenzie Scott juga meningkat USD 2,6 miliar.

Adapun dari daftar 10 miliarder dunia yang makin tajir tersebut, hanya dua di antaranya yang bukan warga Amerika Serikat (AS). Salah satunya Richard Liu, raja e-commerce China yang kerap dijulukk Jeff Bezos dari Tiongkok ini hartanya bertambah USD 2,6 miliar pada Jumat lalu.

Saham JD.com yang ditungganginya pada akhir pekan kemarin melonjak 21 persen, ditutup pada level tertinggi sepanjang masa perusahaan. Total kekayaan Liu kini bernilai USD 16,1 miliar.

Pendiri Xiaomi Lei Jun juga termasuk dalam daftar tersebut. Pria berusia 50 tahun ini memiliki kekayaan USD 17,2 miliar, naik USD 2,6 miliar di pekan kemarin.

Berikut daftar lengkap 10 miliarder dunia yang kekayaannya naik pesan pada pekan lalu:

1. Elon Musk

Sumber kekayaan: Tesla Motors, Spacex

Kekayaan bersih: USD 91,7 miliar (naik USD 15 miliar)

2. Dan Gilbert

Sumber kekayaan: Quicken Loans

Kekayaan bersih: USD 53,5 miliar (naik USD 13 miliar)

3. Jeff Bezos

Sumber kekayaan: Amazon

Kekayaan bersih: USD 196,3 miliar (naik USD 7,6 miliar)

4. Larry Page

Sumber kekayaan: Google

Kekayaan bersih: USD 70,2 miliar (naik USD 2,8 miliar)

5. Richard Qiangdong Liu

Sumber kekayaan: e-commerce

Kekayaan bersih: USD 16,2 miliar (naik USD 2,7 miliar)

6. Sergey Brin

Sumber kekayaan: Google

Kekayaan bersih: USD 68,3 miliar (naik USD 2,7 miliar)

7. MacKenzie Scott

Sumber kekayaan: Amazon

Kekayaan bersih: USD 62,2 miliar (naik USD 2,6 miliar)

8. Lei Jun

Sumber kekayaan: smartphone

Kekayaan bersih: USD 17,2 miliar (naik USD 2,6 miliar)

9. Larry Ellison

Sumber kekayaan: software

Kekayaan bersih: USD 73,5 miliar (naik USD 2,3 miliar)

10. Mark Zuckerberg

Sumber kekayaan: Facebook

Kekayaan bersih: USD 98,1 miliar (naik USD 2,1 miliar)

Tonton Video Ini

Geram Dicatut Jadi Bahan Penipuan, Miliarder Ini Ambil Tindakan

[Bintang] 5 Tips Manajemen Waktu dari Para Miliarder Sukses
Richard Branson | via: businessinsider.com

Miliarder atau orang terkaya dunia, Sir Richard Branson ternyata menjadi salah satu tokoh yang kerap menjadi bahan penipuan.

Dia pun mendukung langkah National Cyber Security Center (NCSC) terkait kasus penipuan investasi palsu yang melibatkan nama besarnya.

NCSC telah menghapus lebih dari 300 ribu URL yang tertaut pada skema investasi palsu yang mencatut nama tokoh populer.

Branson sendiri, bersama tim juga telah menangani ratusan situs palsu yang mencatut namanya. “Sayangnya, penipuan tidak akan hilang dalam semalam, dan saya akan mendorong semua orang untuk waspada dan selalu memeriksa alamat situs resmi dan akun media sosial yang diverifikasi,” kata Branson dilansir dari laman Forbes, Selasa (25/8/2020).

Sebelumnya, Branson memang kerap menjadi sasaran kejahatan maya. Ia bahkan pernah dimintai tebusan sebesar USD 5 juta atas penculikan seorang diplomat Inggris.

Penipu menelpon Branson, dan menyamar sebagai Menteri Luar Negeri Inggris untuk Pertahanan Sir Michael Fallon.

"Sir Michael yang saya ajak bicara terdengar persis seperti Sir Michael, saya sangat berhati-hati. Tapi semuanya ternyata scam,” jelas branson.

Seorang juru bicara Virgin Group mengatakan, masalah tersebut benar-benar dimulai pada tahun 2017. Menyusul gelombang aktivitas penipuan terkait bitcoin. Sejak itu, tim Branson dipaksa untuk bereaksi terhadap realitas baru penipuan online.

Virgin memperingatkan bahwa penipuan terbaru melibatkan penggunaan wajah miliarder Branson untuk meningkatkan kredibilitas. Biasanya, disertai dengan cerita palsu yang dibuat agar terlihat seperti berasal dari media terkemuka.

Metode lain melibatkan penyalinan situs web Virgin. “Baru-baru ini, kami telah melihat penjahat mendaftarkan situs web dengan nama ‘Virgin’.

Mereka kemudian menggunakan situs web ini untuk mengoperasikan alamat email agar berkorespondensi dengan anggota masyarakat dan mengkloning situs web grup Virgin yang asli untuk memberikan kredibilitas pada aktivitas penipuan mereka,” kata direktur Virgin dari kantor London.

Beberapa penipu diyakini memiliki akurasi yang tinggi. Di mana target individu dipilih dengan hati-hati dengan persiapan yang matang. Seringnya, penipuan ini memang dilakukan melalui panggilan telepon.

“Target individu dipilih dengan hati-hati dan persiapan signifikan dilakukan oleh penjahat, seringkali melibatkan panggilan telepon,” jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya