Menteri PANRB: Inovasi Jadi Kunci Utama Wujudkan Bangsa Pemenang

Inovasi harus terinternalisasi pada seluruh program pemerintah. Dalam kondisi saat ini yakni bagaimana membangun kinerja yang lebih baik di era pandemi Covid-19.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Agu 2020, 14:20 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 14:20 WIB
Tjahjo Kumolo
Menpan RB Tjahjo Kumolo (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyatakan, peran pimpinan suatu instansi pemerintahan sangat menentukan dalam mendorong tumbuhnya ekosistem birokrasi yang inovatif.

Menurut dia, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pimpinan yakni dengan memasukkan indikator inovasi sebagai bagian dari penilaian kinerja baik secara organisasi dan perorangan.

"Pimpinan harus membiasakan aparatnya bekerja dan menghasilkan terobosan baru, sehingga semakin lama inovasi dapat menjadi budaya organisasi. Serta ASN harus jadi pelopor untuk mengingatkan di lingkungannya yang ada dengan berkreasi," imbuhnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/8/2020).

Tjahjo mengatakan, inovasi merupakan kunci utama bagi bangsa pemenang pada era persaingan global. Dirinya menekankan bahwa inovasi harus terinternalisasi pada seluruh program pemerintah. Dalam kondisi saat ini yakni bagaimana membangun kinerja yang lebih baik di era pandemi Covid-19.

"Pemerintah harus mampu menghadirkan inovasi sekecil apapun dalam upaya mempercepat pelayanan kepada masyarakat, memperpendek jalur birokrasi, membangun ASN yang smart dan produktif. Saya kira kita semua memiliki komitmen yang tinggi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang semakin efektif dan efisien," ujarnya.

Selain itu, Tjahjo mengutarakan gerakan reformasi birokrasi dibutuhkan untuk memperkuat kinerja pemerintah. Dia menyebutkan, ada 4 pekerjaan utama yang harus dilakukan, antara lain transformasi budaya, transformasi struktural, transformasi digital, dan reformasi regulasi.

Dia menegaskan, transformasi digital sebagai pengikat empat pekerjaan lainnya.

"Agenda penting dalam reformasi birokrasi adalah perbaikan kualitas pelayanan publik, sehingga masyarakat menjadi puas dan pemerintah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," terangnya.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pandemi Corona Dorong Transformasi Digital di Layanan Publik

Protokol Kesehatan di Kantor Pelayanan Publik
Petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menggunakan pelindung wajah saat melayani warga di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (3/6/2020). Sejumlah kantor pelayanan pemerintah melaksanakan protokol kesehatan yang ketat untuk memutus rantai penyebaran covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan, wabah virus corona (Covid-19) secara bertahap menuntut pemerintah dan para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS untuk menciptakan inovasi serta memberikan layanan secara digital.

Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengatakan, pelayanan tatap muka kini bertransformasi menjadi layanan online atau daring.

"Pandemi memaksa penyelenggara pelayanan untuk mengubah mindset bahwa digitalisasi layanan merupakan solusi dalam akselerasi dan penyederhanaan pelayanan," ujar Diah dalam keterangan tertulis, pada Rabu 17 Juni 2020.

Namun, ia mengingatkan, terlepas dari berbagai kemudahan akibat digitalisasi layanan, pemerintah perlu waspada terhadap keamanan siber.

"Hal ini jangan sampai penyelenggaraan layanan online disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas Diah.

Menurut dia, akibat wabah yang menyerang Indonesia sejak empat bulan lalu ini, anggaran belanja pemerintah juga terjadi penghematan. Masa pandemi ini memaksa pemerintah untuk kreatif dan melakukan efisiensi anggaran dari berbagai sumber tanpa harus mengurangi produktivitas.

"Usaha pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan Covid-19 juga memperkuat sinergi dan kolaborasi dari berbagai sektor pemerintahan. Tak hanya pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat juga berkolaborasi memerangi wabah ini," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya