Pengembang Properti Putar Otak Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi nasional tahun ini melambat hingga menimbulkan gejala resesi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2020, 22:12 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 13:22 WIB
Kamar Hotel
Ilustrasi Foto Kamar Hotel (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang properti, PT DMS Propertindo Tbk menargetkan pengembangan area residensial di berbagai segmen pasar, seperti perumahan premium untuk masyarakat berpenghasilan tinggi hingga perumahan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

Perseroan melalui anak usaha juga bergerak di bidang usaha penyediaan akomodasi (hotel) dan pada tahun 2019 memiliki 2 hotel, yaitu ZEST Hotel yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan FABU Hotel di Bandung.

Pada 2020, Perseroan mengakusisi 1 hotel, yaitu Indies Heritage Hotel yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga total kepemilikan hotel Perseroan adalah 3 hotel.

Namun, tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi nasional tahun ini melambat hingga menimbulkan gejala resesi. Hal itu tentu berimbas pada berbagai sektor industri, termasuk sektor properti.

Menyikapi hal tersebut, selain berupaya mempertahankan konsistensi kinerja melalui perubahan strategi pemasaran, penjualan, dan perbaikan kualitas kinerja organisasi, DMS Propertindo juga melakukan berbagai penerapan efisiensi untuk menekan biaya operasional.

Selain itu, perseroan menerapkan strategi lain dalam bentuk pemberlakuan standar protokol baru berkenaan dengan kebersihan, kesehatan, dan social distancing sebagai upaya untuk beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Sebelumnya, DMS Propertindo melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (31/8). DMS Propertindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti, perhotelan, dan jasa manajemen hotel.

Rapat membahas dan memutuskan 6 agenda sebagaimana dimuat dalam pemanggilan rapat sebagai berikut:

1. Menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019, yang di dalamnya terdiri dari:

- Laporan jalannya pengurusan perseroan oleh direksi dan laporan jalannya pengawasan perseroan oleh dewan komisaris.

- Laporan keuangan dan pengesahan neraca serta perhitungan laba rugi, serta pemberian dan pembebasan serta pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota direksi dan dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan.

2. Menyetujui penetapan laba rugi perseroan.

3. Menyetujui penetapan gaji dan honorarium anggota direksi dan anggota dewan komisaris perseroan.

4. Menyetujui penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.

5. Menyetujui perubahan susunan direksi dan/atau komisaris perseroan.

6. Menyetujui pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Sepanjang tahun 2019, DMS Propertindo telah berupaya untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Perseroan senantiasa mempertahankan kinerja terbaiknya seraya terus fokus pada pembenahan internal. Segmen usaha perseroan dibagi menjadi 2 segmen, yaitu Real Estat/Properti dan Hotel.

Perseroan akan terus menerus melakukan pembenahan dan pengembangan operasional terhadap hotel - hotel yang dimiliki dan menetapkan standar manajemen hotel di bawah manajemen Accola Hotel Indonesia dan kerja sama operator hotel untuk Zest Hotel Yogyakarta dengan Swissbell Indonesia.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pandemi Corona, Saat Tepat Investasi Properti?

20160908-Properti-Jakarta-AY
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Penurunan DP KPR rumah kedua dan ketiga juga turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bangkitnya perekonomian nasional terus menyeruak ditengah Pandemi Covid-19. Salah satunya dari sektor properti yang terkena dampak cukup parah di saat awal pandemi.

Optimisme akan bangkitnya pasar properti dimasa pandemik covid-19 ini muncul dari keyakinan pelaku pasar properti bahwa masa pandemi covid-19 adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti.

Kenapa jadi saat yang tepat untuk membeli properti? Sebab, banyak pemilik properti ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis atau personal, selain itu, pelaku pasar properti saat ini tengah menahan diri.

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertajuk Pandemi Covid -19 Saat Tepat Investasi Properti yang digelar Urban Forum, Rabu (26/8/2020).

Webinar Urban Forum kali ini menghadirkan narasumber Romeo Daniel Makenru Van Enst, Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN, Rieza Arif, Sales Sales Manager Crown Group Indonesia, Piter Simponi GM Marekting & Sales Harvest City, dan M. Gali Ade Novran, Pengamat Properti dari Epic Property.

Salah satu optimisme bergeliatnya investasi properti adalah besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan secara virtual oleh BTN. Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN Romeo Daniel Makenru Van Enst mengungkapkan bahwa program dan promo-promo yang diluncurkan BTN di masa pandemi mendapat respon positif dari masyarakat.

“Program dan promo BTN selama pandemi sangat diminati, amat sangat efektif. Target kita bulan ini Rp 875 miliar untuk KPR, saat ini dengan sisa waktu yang ada sudah capai 70 persen. Tapi ada notice nya, harga yang diatas Rp 1 miliar masih perlu effort,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Guna memfasilitasi konsumen dalam mencari hunian saat pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka di www.btnproperti.co.id, dan menggelar pameran properti virtual bertajuk Indonesia Property Expo 2020 dari 22 Agustus 2020 hingga akhir September mendatang.

“Sahabat keluarga Indonesia bisa mencari hunian lewat website kami. KPR from Home, Stay at Home, investasi lebih mudah dengan BTN. Dirumah bisa pilih unit, pilih properti,” ungkap Romeo.

Romeo mengungkapkan program KPR From Home merupakan terobosan yang dilakukan BTN dimasa pandemi ini. Program ini melibatkan 38 develover dengan ratusan project pilihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya