Menteri Teten: Pemerintah Berkonsentrasi agar Indonesia Tak Krisis

Menteri Teten menghimbau kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM untuk selalu menjaga Kesehatan dan menyiapkan mental.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Sep 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 20:15 WIB
Tingkatkan Kesejahteraan di Hari Tua, Menkop UKM Dukung ASN dan Pensiunan Buka Kios Warga
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pandemi covid-19 tidak akan selesai dalam waktu yang cepat. Maka Pemerintah berupaya meningkatkan daya beli produk UMKM untuk masyarakat, supaya di kuartal III tumbuh positif.

“Saat ini pemerintah sedang berkonsentrasi betul agar kita tidak masuk ke dalam krisis, kemarin kuartal 2 kita kontraksi -5,32 persen. Kita sedang berusaha di kuartal III ini agar positif supaya keluar dari krisis, yaitu kita sedang mempercepat belanja-belanja pemerintah supaya uang mengalir ke masyarakat, dan daya beli menguat serta konsumsi naik,” kata Teten dalam acara Inspirato Sharing Session ‘Memulai Usaha di Era Krisis’, Rabu (2/9/2020).

Ia menyebut dampak pandemi covid-19 ini masih berlanjut. Meskipun nantinya ditemukan vaksin, hal itu tidak menjamin imunitas yang terinfeksi akan pulih 100 persen. Jika Indonesia membeli 40 juta vaksin untuk 40 juta penduduk, tetap membutuhkan waktu yang lama untuk melakukannya.

“Memang kita harus siap-siap pandemi covid-19 ini Panjang, kalau kita beli misalnya 40 juta vaksin, ya untuk 40 juta orang. Untuk nyuntiknya saja dengan dokter yang tersedia sekarang saja ini butuh 1 tahun,” katanya.

Maka dari itu, ia menghimbau kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM untuk selalu menjaga Kesehatan dan menyiapkan mental untuk menghadapi masa depan setelah pandemi. Tak hanya itu, pelaku UMKM juga harus inovatif dalam menarik daya beli konsumen.

Untuk apa banyak orang yang beralih profesi berjualan UMKM, jika daya beli masyarakatnya tidak ada. Oleh karena itu perlu dipikirkan caranya, salah satunya Pemerintah mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

“Supaya masyarakat membeli produk hasil karya anak bangsa sendiri jangan beli produk impor. Di marketplace online masih banyak yang jualan impor, nah ini harus ada Gerakan juga, belanja pemerintah, BUMN, Pemda harus produk UMKM,” pungkasnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

Teten Masduki Puji Kehebatan UMKM yang Bertransformasi di Masa Pandemi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai meresmikan UKM Rumah Produksi Ayam Kampung Olahan  dengan merek NatChick  di Bogor, Selasa (1/9/2020).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai meresmikan UKM Rumah Produksi Ayam Kampung Olahan dengan merek NatChick di Bogor, Selasa (1/9/2020).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memuji kehebatan pelaku UMKM yang mampu berinovasi dan beradaptasi di masa pandemi covid-19.

Growing luar biasa. Inilah kehebatan UMKM bagaimana mereka melakukan adaptasi inovasi produk disesuaikan dengan market yang baru. Ini tidak bisa dilakukan oleh usaha besar, disinilah UMKM betul-betul perannya ketika ekonomi sedang lesu seperti sekarang,” kata Teten dalam acara Inspirato Sharing Session ‘Memulai Usaha di Era Krisis’, Rabu (2/9/2020).

 

Ia menyebut kegiatan jual beli platform digital di kuartal II tahun ini meningkat 26 persen dengan jumlah 3,1 juta transaksi. Berbeda dengan kuartal yang sama di tahun 2019.

Menurutnya, di masa saat ini berjualan secara online merupakan langkah yang tepat. Data UMKM yang sudah masuk ke marketplace baru 13 persen atau 8 juta UMKM. Maka dari itu, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong agar UMKM yang lain bisa go digital.

“Kami juga mengembangkan e-brochure, yang mana aksesnya lewat whatsapp bagi UMKM yang produksinya tidak banyak dan sedang belajar masuk ke platform digital yang lebih gede,” ujarnya.

Lanjutnya, tidak hanya sektor makanan saja, sektor usaha hobi juga berpeluang besar. Misalnya berjualan tanaman, ikan hias, dan lainnya, lantaran banyak masyarakat yang dirumah saja, otomatis mereka banyak melakukan aktivitas hobinya.

“Saya kira dari teman-teman (UMKM) yang beralih profesi menjadi jualan itu bagus. Saya punya teman dokter gigi, karena di masa pandemi banyak yang takut kena corona jadi sepi. Ternyata istrinya jualan donat dan laku. Saya kira tepat berjualan di sektor makanan dan lewat online,” ujarnya.

Teten memuji kembali UMKM yang berani untuk banting setir beralih berjualan, contohnya penjual kain batik di Yogyakarta yang pendapatannya menurun sebab sepi pembeli, namun mereka berani memproduksi baju daster dan celana pendek, sebab baju rumahan saat ini banyak diminati.

“Ini yang saya yakinkan di rapat kabinet kalau ingin menyelamatkan ekonomi Ketika keadaan global susah, sekarang banyak usaha besar banyak yang mem PHK, sementara UMKM yang bisa membackup,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya