Menteri Basuki Minta Pengelola Jalan Tol Berdayakan Usaha Kecil

BUJT diminta tidak sekadar mengupayakan pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Sep 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 12:30 WIB
Naiki Truk, Menteri PUPR Uji Coba Jembatan Kali Kuto
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) mendengarkan Bupati Batang Wihaji berbicara usai uji coba Jembatan Kali Kuto di Batang, Jateng, Rabu (13/6). Hadi mengatakan Jembatan Kali Kuto akan dioperasikan selama 24 jam. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mewujudkan pelayanan jalan tol yang optimal untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol.

BUJT diminta tidak sekadar mengupayakan pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM), namun juga menghadirkan lingkungan jalan tol yang lebih baik lewat pengelolaan jalan tol berkelanjutan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar dalam peningkatan pelayanan jalan tol tidak hanya semata mengejar tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pemenuhan persyaratan penyesuaian tarif tol. BUJT juga didorong untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.

"Kami menyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tidak hanya jalannya tetapi juga rest areanya," kata Menteri Basuki, Rabu (9/9/2020).

Hal senada turut diungkapkan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman. Dia mengatakan, pembangunan jalan tol musti berdampak pada masyarakat dan ekonomi kerakyatan. "Yang tidak kalah penting, lewat jalan tol kita harus nyaman," ungkapnya.

Menurut Sudirman, pengelolaan tol berkelanjutan salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). Kualitas layanan TIP disebutnya harus memenuhi aspek kenyamanan, kerapihan/kualitas lingkungan, dan kelengkapan fasilitas.

Rest area tol juga didorong untuk memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi usaha kecil dan menengah lokal.

"TIP yang dibangun harus banyak menangkap usaha-usaha kecil masyarakat di sekitar daerah itu sendiri. Karena itu bapak Presiden (Jokowi) telah menginstruksikan agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 70 persen harus mengisi TIP," jelasnya.

Sementara Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro memberikan pernyataan bahwa jalan tol dibangun tidak hanya untuk kelancaran mobilitas dan kepentingan bisnis-bisnis besar, pemodal besar, dan elite. "Tetapi juga memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 Rest Area Pertama di Jalan Tol Sumatera Utara Rampung September 2020

Singgah di Rest Area Tol Maksimal 30 Menit
Aktivitas pengunjung di Rest Area Km 13,5 di Tol Tangerang, Banten, Selasa (19/5/2020). Jelang Lebaran 2020, PT Jasamarga Related Business (JMRB) menerapkan PSBB di semua rest area yang dikelolanya dengan membatasi waktu singgah pengunjung maksimal 30 menit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) menargetkan pembangunan Rest Area Km 65A dan 65B yang berada di Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi selesai pada akhir September 2020.

Kedua Tempat Peristirahatan dan Pelayanan (TIP) tersebut akan menjadi rest area pertama di Jalan Tol Sumatera Utara.

General Manager Teknik dan Pengendalian Proyek PT JMRB Dyah Ekawati Suryani mengatakan, pembangunan Rest Area Km 65A dan 65B dilakukan secara bersamaan. Hingga 26 Agustus 2020, progres pembangunan Rest Area Km 65A telah mencapai 91,6 persen, sedangkan Rest Area Km 65B mencapai 90,4 persen.

"Saat ini sudah tidak ada pekerjaan konstruksi yang sifatnya major atau terkait struktur. Beberapa pekerjaan yang tersisa adalah pekerjaan finishing," ujar Dyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2020).

Dia menjelaskan, Rest Area Km 65A dan Km 65B Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi masing-masing dibangun di lahan seluas 4 ha. Kedua TIP ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain pujasera, mini market, sarana ibadah, dan toilet gratis.

"Masing-masing rest area memiliki lahan parkir berkapasitas 100 kendaraan kecil dan 30 kendaraan besar," terang Dyah.

Selain itu, Rest Area Km 65A dan Km 65B Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi juga dilengkapi dengan area komersial yang berisi beragam outlet dengan mengedepankan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Untuk Rest Area Km 65A akan tersedia 60 outlet UMKM, sedangkan Rest Area Km 65B akan tersedia 40 outlet UMKM. Kedua rest area juga tersedia area komersial untuk retail.

Menurut Dyah, hadirnya Rest Area Km 65A dan Km 65B Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Jasa Marga kepada pengguna jalan serta sebagai upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

"Rest Area ini juga dapat membuka lahan kerja baru yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya