Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital perbankan nyatanya tak mudah direalisasikan para bank daerah. Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno mengaku Bank Pembangunan Daerah (BPD) memiliki banyak kendala dalam melakukan transformasi digital.
Salah satu hambatan yang dialami yakni dengan para pemegang saham BPD. Bank daerah perlu mengkomunikasikan berbagai rencana pengembangan bisnis kepada pemerintah setempat yang menjadi pemegang saham. Maka para direksi perlu menjalin komunikasi yang baik kepada para pemegang saham.
Baca Juga
"Komunikasi dengan pemegang saham harus dibangun pertama kali sebelum mengembangakan bisnis," kata Supriyatno dalam Webinar bertajuk Traditional Banks VS Challenger Bank, Jakarta, (29/9).
Advertisement
Bagi BPD pengembangan bisnis perbankan bergantung pada komunikasi dengan para pemegang saham. Nono sapaannya menilai membangun komunikasi non bisnis menjadi hal penting dalam berkoordinasi.
Nono mengaku, bank daerah tidak seperti bank swasta tingkat nasional. Ada banyak kepentingan yang kadang membuat ruang gerak BPD menjadi terbatas. Sehingga, koordinasi yang intens perlu dilakukan bank daerah untuk memuluskan rencana pengembangan bisnis perbankan.
"Dengan kata lain membangun non bisnis dan koordinasi jadi sangat perlu, tanpa ini kita bicara bisnis, kita tidak akan banyak bicara," ungkap Nono.
Ketika koordinasi yang dibangun telah selesai, barulah para direksi BPD harus menjelaskan detail rencana pengembangan bisnis perbankan. Misalnya dari proyeksi bisnis yang bakal dikembangkan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Modal yang Terbatas
Selain itu, BPD juga dihadapkan dengan permodalan yang terbatas. Sebab pengembangan teknologi IT tidak murah. Sehingga proses digitalisasi pada akhirnya membutuhkan dukungan dari para pemegang saham.
Maka mendapatkan 'hati' para pemegang saham menjadi kunci keberhasilan BPD dalam melakukan transformasi digital perbankan.
"Keterbatasan ini perlu disalurkan dengan pemahaman yang baik. Sehingga mereka (pemegang saham) ke depan bisa full support dan ini yang harus kita cari. Kalau ini bisa, cerita (rencana) bisnis akan lebih cepat lagi," cerita Nono.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement