Desa Bisa Jadi Kekuatan untuk Pulihkan Ekonomi

Duta Besar Malaysiauntuk Indonesia Zainal Abidin Bakar mengakui, produk-produk desa di Indonesia memiliki kualitas yang baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2020, 18:10 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 18:10 WIB
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi mengunjungi Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi mengunjungi Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (dok: Kemendes)

Liputan6.com, Jakarta - Desa bisa menjadi kekuatan sebuah negara menuju pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Alasannya, ekonomi di desacenderung lebih cepat untuk pulih.

Hal tersebut diungapkan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi bertemu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abidin Bakar. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

"Jadi memang untung sekali Indonesia punya desa. Sehingga bisa jadi kekuatan ekonomi pasca pandemi," ujarnya.

Menurut Budi Arie, pengembangan ekonomi desa harus mulai masuk ke dalam ekosistem digital. Menurutnya, lompatan ekonomi digital penting dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar produk-produk desa.

"Pandemi covid-19 ini ada hikmahnya. Akibatnya masyarakat terbuka dengan digitalisasi. Masyarakat di kota juga jadi tau pentingnya (aplikasi) zoom misalnya, lebih hemat dan lebih produktif," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Malaysiauntuk Indonesia Zainal Abidin Bakar mengakui, produk-produk desa di Indonesia memiliki kualitas yang baik. Namun, dia menyayangkan bahwa produk berkualitas tersebut tidak banyak dipasarkan di Malaysia.

"Saya lihat tas, sepatu dari kulit bagus-bagus. Saya pun beli juga," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kelebihan Indonesia dan Malaysia

Wamendes Budi Arie Setiadi
Wamendes Budi Arie Setiadi

Dia menambahkan, Indonesia dan Malaysia memiliki kelebihan sendiri dalam bidang-bidang tertentu. Menurutnya, sistem kolaborasi akan saling menutupi kekurangan antar keduanya.

"Kita rasakan kita bisa membantu dalam bidang tertentu. Dalam hal tertentu Indonesia lebih maju, tapi kita rasa kita bisa bantu di sektor lain," terangnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut, Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans), R Hari Pramudiono; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo), Eko Sri Haryanto, Staf Ahil Hubungan Lembaga, Suprapedi, dan; Staf Khusus Wakil Menteri, Daniel Hutagalung.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya