Bank Mandiri Catat Kenaikan Kredit jadi Rp 873 T di Triwulan III 2020

Penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi meningkat 3,79 persen secara year on year menjadi Rp 873,73 triliun pada akhir September 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Okt 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 12:20 WIB
Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri terus menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79 persen secara year on year menjadi Rp 873,73 triliun pada akhir September 2020.

“Total kredit secara konsolidasi tumbuh 3,79 persen yoy, mencapai Rp 873,7 triliun. dan kualitas kredit terjaga dengan Non Performing Loan (NPL) Gross 3,33 persen,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Triwulan III - 2020, Senin (26/10/2020).

Adapun penyaluran kredit produktif perseroan secara bank only tumbuh sebesar 3,88 persen yoy menjadi Rp 616,37 triliun di September 2020.

Terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 314,82 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 301,55 triliun. Diharapkan penyaluran kredit produktif ini dapat membantu menggerakkan perekonomian di tengah wabah pandemi covid-19.

Untuk penyaluran kredit ke segmen wholesale, masih menjadi motor pembiayaan perseroan dengan komposisi sebesar 65,3 persen atau Rp 492,63 triliun.

Nilai tersebut tumbuh 9,73 persen dari periode yang sama tahun lalu. Adapun pembiayaan ke sektor usaha mikro, menjadi kontributor lainnya, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 13,03 persen secara tahunan menjadi Rp 49,07 triliun.

Darmawan mengungkapkan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak covid-19, khususnya pelaku UMKM, untuk mengembalikan usaha yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.

“Kami berharap inisiatif ini dapat ikut mengembalikan optimisme dan memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi covid-19, kata Darmawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tunjuk Alexandra W Askandar jadi Wadirut Bank Mandiri, Erick Thohir Ungkap Alasannya

Erick Thohir
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir membahas perlindungan tenaga kesehatan dari paparan COVID-19 dalam pertemuan dengan IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Alexandra W Askandar sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Sebelumnya, Alexandra menjabat sebagai Direktur Corporate di bank plat merah tersebut.

"Kami di Kementerian BUMN terus memberikan kesempatan untuk memperbesar komposisi pimpinan wanita di perusahaan-perusahaan BUMN. Penunjukan Alexandra sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri merupakan bagian dari usaha kami untuk terus meningkatkan persentase perempuan, hingga 15  persen pada jajaran pimpinan senior di BUMN. Sebelumnya, kami juga menunjuk Adi Sulityowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Alexandra W Askandar yang menggantikan posisi Hery Gunadi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sebelumnya, merupakan wanita kelahiran tahun 1972 lulusan Universitas Indonesia dan Boston University, Amerika Serikat.

Riwayat karir perbankan Alexandra adalah menjadi Group Head Corporate Banking di tahun 2015 dan Senior Executive Vice President pada tahun 2016 di Bank Mandiri.

Selain Alexandra, Erick Thohir juga menunjuk Sigit Prastowo menjadi Direktur Keuangan Bank Mandiri. Sebelumnya, Sigit menjabat Direktur Keuangan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pria kelahiran Cilacap, 1 Desember 1971 tersebut selama ini sudah dikenal sebagai bankir yang selalu menduduki jabatan di bagian keuangan BNI. Bahkan sejak tahun 2005, lulusan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada selalu berkutat di bidang keuangan perbankan nasional.

"Sedangkan Sigit Prastowo, kami juga memberi kesempatan kepadanya yang selama ini meniti karir di BNI untuk berkiprah jadi direksi di Bank Mandiri sebagai bagian dari tour of duty. Saya berharap seluruh BUMN melakukan pengembangan sumber daya manusianya sehingga semakin banyak lagi perusahaan BUMN menjadi center of excellence," pungkasnya. 


Darmawan Junaidi Ditunjuk Jadi Dirut Bank Mandiri

Darmawan Junaidi resmi menjadi direktur utama baru di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Keputusan ini dicapai dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Rabu 21 Oktober 2020. (Dok Bank Mandiri)
Darmawan Junaidi resmi menjadi direktur utama baru di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Keputusan ini dicapai dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Rabu 21 Oktober 2020. (Dok Bank Mandiri)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memutuskan utuk menunjuk Darmawan Junaidi menjadi Direktur Utama Bank Mandiri. Posisi Darmawan Junaidi menggantikan Royke Tumilaar yang diangkat menjadi Direktur Utama BNI pada September lalu.

"Pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Darmawan Junaidi menjadi direktur utama," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan dalam konferensi pers selepas RUPSLB, Rabu (21/10/2020).

Selain itu, pemegang saham juga merestui Alexandra Askandar menjadi Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, sedangkan Sigit Prastowo akan menjabat Direktur Keuangan dan Strategi. Alexandra sebelumnya adalah Direktur Corporate Banking Bank Mandiri dan Sigit sebelumnya pernah menjabat Direktur Keuangan di BNI.

Selain tiga posisi tersebut, RUPS LB Bank Mandiri juga menyetujui pengangkatan Rohan Hafas menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan, dan Susana Indah Kris Indriati menjadi Direktur Corporate Banking. Adapun posisi Direktur Operations akan dijabat oleh Tony Eko Boy Subari.

Rully Setiawan mengatakan, penunjukkan bankir internal untuk mengisi pucuk pimpinan Bank Mandiri merupakan bentuk kepercayaan pemegang saham kepada sistem pengembang sumber daya manusia di Bank Mandiri dalam pembentukan talenta terbaik untuk dapat membawa Bank Mandiri menjadi institusi keuangan terbaik di Tanah Air.

“Dengan komposisi direksi ini, kami optimis jajaran direksi akan semakin solid dan kompak dalam membawa Bank Mandiri mengarungi kondisi perekonomian di tengah pandemi covid-19," jelas Rully.

Dengan demikian, susunan direksi Bank Mandiri menjadi sebagai berikut:

- Direktur Utama Darmawan Junaidi

- Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar

- Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin

- Direktur Information Technology Rico Usthavia Frans

- Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Agus Dwi Handaya

- Direktur Commercial Banking Riduan

- Direktur Treasury dan International Banking Panji Irawan

- Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquarius Rudianto

- Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas

- Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati

- Direktur Operations Tony Eko Boy Subari

- Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya