Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 632 Miliar di Kuartal III 2020

Bank Danamon mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 632 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 13:00 WIB
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 632 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Capaian ini meningkat dari kuartal sebelumnya.

"Laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon pada kuartal ketiga 2020 tumbuh menjadi Rp 632 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Direktur Utama, Bank Danamon, Yasushi Itagaki kepada wartawan, Jakarta, Rabu (28/10).

Sehingga total NPAT Bank Danamon pada 9 bulan pertama di tahun ini menjadi Rp 1,48 triliun. Pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) naik 9 persen dibandingkan setahun yang lalu.

Pertumbuhan laba pada kuartal ketiga ini ditopang oleh, pendapatan non bunga dan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada tingkat 3,2 persen atau membaik 90 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya.

Biaya kredit atau Cost of Credit juga membaik 54 persen secara kuartalan. Didukung oleh kolaborasi yang kuat dengan MUFG, kredit kepada segmen Enterprise Banking terus berekspansi dengan pertumbuhan sebesar 26 persen dibandingkan setahun yang lalu.

Terkait pendanaan melanjutkan tren penguatan dimana Giro dan Tabungan (CASA) yang tumbuh 13 persen secara setahunan. Pertumbuhan ini membawa rasio CASA pada tingkat yang sehat yaitu 51,5 persen. "Pada kuartal ketiga tahun 2020, kinerja keuangan kami menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini menggarisbawahi kemampuan Bank untuk menghadapi iklim usaha yang menantang di tahun 2020," kata Yasushi.

Selain itu, lanjut dia pertumbuhan pada laba kuartalan mampu mengelola NPL dan menyediakan biaya pencadangan yang lebih kuat.

Berdasarkan portofolio kredit, di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI sebesar Rp 53,1 triliun. Naik 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada akhir September 2020, segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar Rp 25,8 triliun. Sedangkan kredit kepada segmen Consumer sebesar Rp 11,6 triliun.

Selain itu di tengah pandemi yang membuat industri otomotif lesu, pembiayaan pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance sebesar Rp 45,7 triliun. Pencapaian ini dipenuhi dalam kurun waktu sembilan bulan pertama tahun ini. Sehingga total portofolio kredit dan trade finance tercatat sebesar Rp 137,9 triliun pada akhir September 2020.

Rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir semester pertama 2020,tercatat membaik di posisi 3,2 persen pada akhir kuartal ketiga 2020. Sebab pada saat yang sama, Bank Danamon membantu nasabah yang terkena dampak Covid-19 melalui restrukturisasi kredit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sisi Pendapatan Komisi

Bank Danamon
Bank Danamon

Dari sisi pendapatan komisi atau fee income berjumlah Rp 2,58 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Angka ini didukung oleh pertumbuhan dari Bancassurance sebesar 23 persen dan keuntungan kegiatan treasury melalui perdagangan marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 109 persen.

Yasushi mengatakan likuiditas dan permodalan perusahaan juga tetap sehat. Bank Danamon terus fokus terhadap pendanaan granular bertumbuh 12 persen dibandingkan setahun yang lalu.

Giro dan tabungan (CASA) tumbuh 13 persen secara setahunan. Sampai dengan September 2020, CASA mencakup lebih dari setengah total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 51,8 persen. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 89,8 persen, artinya menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi. Rasio kecukupan modal Bank Danamon (CAR) tercatat pada 24,9 persen pada akhir September 2020 dengan modal tier-1 berada pada Rp 38,4 triliun.

"CAR kami tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya setelah penetapan status sebagai Bank BUKU 4," kata Yasushi.

Dia menambahkan, meski perbankan menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19, namun Bank Danamon belakangan mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional. Di antaranya Best Digital Bank 2020 dari Asiamoney, Highly Commended, Best Digital Banking Initiative Trailblazer Awards 2020 dari Retail Banking International, dan DX 2020 Gamechanger dari IDC.

"Baru-baru ini, kami menerima tiga penghargaan penting. Penghargaan-penghargaan ini mencerminkan komitmen berlanjut kami untuk menghadirkan solusi, produk dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya