Harga Minyak Anjlok 3 Persen, Penurunan Mingguan Terburuk Sejak April 2020

OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 30 November dan 1 Desember untuk menetapkan kebijakan batas produksi yang akan mempengaruhi harga minyak.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Okt 2020, 07:40 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 07:40 WIB
ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun lebih dari 3 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pelemahan pada perdagangan Kamis ini memperburuk penurunan pada perdagangan sehari sebelumnya karena adanya potensi lockdown.

Beberapa negara memang sudah menjalankan dan akan menjalankan kebijakan pengucian wilayah atau lockdown kembali. Langkah ini untuk menahan meluasnya penyebaran virus Corona Covid-19.

Mengutip CNBC, Jumat (30/10/2020), harga minyak mentah brent anjlok 3,76 persen ke level USD 37,65 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,26 persen menjadi USD 36,17 per barel.

Kedua kontrak harga minyak ini jatuh lebih dari 5 persen pada perdagangan sebelumnya atau Rabu.

Dengan kasus Covid-19 yang melonjak di seluruh Eropa, beberapa negara kembali memberlakukan kebijakan lockdown.

Prancis akan mengharuskan orang untuk tinggal di rumah semua kecuali aktivitas penting mulai Jumat. Sementara Jerman akan menutup bar, restoran, dan bioskop mulai 2 November hingga akhir bulan.

"Karena penguncian ini, kekhawatiran permintaan di seluruh Eropa dan prospek jangka pendek untuk harga minyak mentah mulai memburuk," kata Stephen Innes, kepala analis Axi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

OPEC+

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memantau prospek permintaan yang memburuk dengan cermat.

OPEC dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, berencana mengurangi pengurangan produksi pada Januari 2021 dari 7,7 juta barel per hari menjadi sekitar 5,7 juta barel per hari.

″Semakin tidak mungkin bahwa produksi minyak akan ditingkatkan mulai Januari, ”tulis Commerzbank dalam catatannya.

"Sebaliknya, OPEC dan sekutunya benar-benar perlu menerapkan pengurangan produksi lebih lanjut, mengingat prospek permintaan yang lemah."

OPEC + dijadwalkan bertemu pada 30 November dan 1 Desember untuk menetapkan kebijakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya