Tugas Berat Dirjen Migas yang Baru, Kejar Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

Ada 3 langkah yang harus dilakukan Dirjen Migas untuk mewujudkan program strategis pemenuhan target produksi minyak 1 juta barel per hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 12:55 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 12:55 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif Buka Jakarta Energy Forum 2020
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan dalam pembukaan Jakarta Energy Forum 2020 di Jakarta, Senin (2/3/2020). Jakarta Energy Forum 2020 tersebut mengangkat tema ‘The Future of Energy’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melantik dua pejabat eselon 1 dan seorang pejabat eselon 2 di lingkungan Kementerian ESDM pada Jumat (6/11/2020). Salah satu pejabat yang dilantik adalah Tutuka Ariadji yang ditugaskan untuk menduduki Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas). 

Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta kepada tutuka untuk membantu proses pemulihan ekonomi Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19.

Dirjen Migas anyar ini diminta langsung tancap gas mewujudkan program strategis Kementerian ESDM. Terutama memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hari.

"Tantangan yang akan saudara hadapi saat ini dan ke depan adalah untuk memulihkan ekonomi kita akibat dari pandemi Covid-19. Untuk itu, saya minta pada Dirjen Migas untuk dapat membantu saya dalam mewujudkan beberapa program strategis," tegas Arifin.

Setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan Dirjen Migas untuk mewujudkan program strategis pemenuhan target produksi minyak 1 juta barel per hari sehingga bisa mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

"Yakni, mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi. Lalu, transformasi sumber daya atau produksi EOR. Serta melakukaan ekplorasi secara masif untuk penemuan baru," kata Arifin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Lifting

Sebelumnya, Pemerintah berkomitmen mengejar target produksi siap jual (lifting) minyak bumi nasional sebesar 1 juta barel per hari di 2030. Upaya ini merupakan tantangan tersendiri bagi industri migas di tengah pandemi covid-19 bersamaan dengan jatuhnya harga minyak di bawah USD 30 per barel dan penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan, upaya pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi migas bertujuan agar bisa memastikan akses energi ke seluruh lapisan masyarakat.

"Ini bukan target yang mudah, tapi dengan upaya kita bersama, insyaAllah akan tercapai. Untuk itu kita harus serius mengelola subsektor ini," kata Arifin saat acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2020 pada Rabu 4 November 2020.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya