Liputan6.com, Jakarta- Menelan pahitnya kenyataan, berusaha untuk bangkit kembali. Endrik Yahmawan harus ikhlas saat pandemi Covid-19 menghantam. Keuntungannya di bidang IT terus menukik tajam hingga berimbas pada kondisi ekonomi keluarganya.
Namun, tak putus asa meski ditimpa kemalangan. Endrik cepat memutar otak agar anak istrinya bisa tetap makan. Dia lantas mencari-cari opsi lain untuk tetap bisa berpenghasilan stabil. Tak berapa lama, ide untuk usaha jasa Kurir Ekspress muncul.
Baca Juga
“Jadi ketika New Normal itu didengungkan di awal Juni, saya ke-trigger oleh postingan salah satu teman yang membuka jastip (jasa titip). Di situ saya berpikir, saya dulu pernah bikin. Nah, kenapa nggak dicoba bikin lagi gitu,” tutur Endrik kepada Tim Berani Berubah.
Advertisement
“Karena dengan PSBB, New Normal, banyak orang di rumah. Kayaknya usaha ini bisa jalan, gitu,” lanjut dia.
Endrik lantas memanfaatkan kendaraan motor yang dimilikinya. Tak lupa dia menambah box untuk motor agar barang antarannya aman di jalan. Di tengah situasi seperti ini, menjadi Kurir Ekspress adalah salah satu pilihan yang terbaik bagi Endrik.
Ketekunan dia akhirnya berbuah hasil. Jasa pengantaran miliknya menjadi favorit sebagian orang karena dinilai cepat, aman, dan bersih.
Saat ini, 75 persen penghasilan Endrik pun berasal dari menjadi Kurir Ekspress. Ternyata, Berani Berubah pekerjaan membuat Endrik mampu bertahan di masa sulit.
“Adanya Kurir Ekspress cukup membantu, terutama kaum ibu-ibu yang punya usaha kuliner rumahan. Ya Alhamdullilah pelanggannya semakin nambah,” ungkap dia.
“Estimasi 2 sampai 3 jam sampai, se-Jabodetabek. Biaya pengiriman awalnya Rp 2.000 per kilometer, sekarang Rp 1.500 per kilometer. Sistem booking juga by WA untuk sementara ini,“ sambung Endrik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Suka Duka Menjadi Kurir
Menjadi Kurir Ekspress adalah salah satu pilihan terbaiknya selama masa pandemi ini. Namun, bukan berarti semuanya tanpa suka dan duka. Endrik juga punya pengalaman sulit saat awal merintis usaha ini.
“Jadi saya nerima orderannya malam. Nah, itu sempat nyasarlah, jadi nggak tahu ini daerah mana. Lewat kuburan juga gitu. Tapi Alhamdulillah bisa juga sampai. Mungkin suka dukanya itu,” ucap Endrik sembari tertawa geli.
“Awalnya juga pesimis ya, apalagi ketika belum ada orderan. Tetapi begitu sudah ada orderan pertama, itu menjadi membuka jalan. Ternyata usaha delivery itu dibutuhkan banyak orang,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita dari Endrik menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah Endrik maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Ingin tahu cerita lengkap mereka, simak dalam video berikut ya.
Advertisement