Jurus Pelaku Usaha Gairahkan Industri Kopi di Tengah Pandemi

Di Barista Innovation Challenge 2020, beragam jenis kopi dari sejumlah daerah penghasil kopi di Indonesia akan diracik agar dapat menjadi penerus kesuksesan beberapa kopi kekinian saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2020, 20:35 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 20:35 WIB
masker kopi
ilustrasi kopi/Photo by Mike Kenneally on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Demi menggairahkan kembali industri kopi di tengah pandemi, RASA Group menggelar kompetisi antarpembuat minuman kopi bertemakan Barista Innovation Challenge 2020.

Beragam jenis kopi dari sejumlah daerah penghasil kopi di Indonesia akan diracik agar dapat menjadi penerus kesuksesan beberapa kopi kekinian saat ini.

Kompetisi ini dilatarbelakangi banyaknya barista Nasional yang berkiblat kepada industri kopi luar negeri. Barista Innovation Challenge 2020 diharapkan dapat menginspirasi seniman kopi tanah air untuk mengembangkan tren minuman kopi yang benar-benar Indonesia.

Pemilik RASA Group, Sherley Ruslie, menjelaskan kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang bagi barista Indonesia untuk memenangkan hadiah senilai puluhan juta rupiah.

"Kompetisi ini didedikasikan bagi para barista Indonesia agar dapat menjadi stimulus dan mempersiapkan mereka dalam membangun coffee shop mereka sendiri melalui penciptaan resep khas yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis kopi mereka," kata Sherley dalam keterangan resminya, Selasa (10/11/2020).

Sherley menambahkan dalam membuat kreasi minuman, peserta diajak untuk menggunakan biji kopi tanah air sehingga bisa menghasilkan minuman bercita rasa Indonesia.

Peserta diminta untuk menciptakan resep khas mereka dan mempelajari bagaimana keunikan, cerita dan penggunaan media sosial dapat menjadi poin penting dalam memenangkan persaingan di industri kopi Indonesia.

"Saran untuk para peserta, buatlah kreasi minuman yang mempunyai latar belakang yang khas, menggambarkan identitas dan keunikan Anda sebagai barista dan tentunya memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia," jelas Sherley.

Acara ini akan digelar dalam tiga tahap. Di tahap kualifikasi pertama pada 06 November - 21 Desember 2020, video kreasi minuman dikumpulkan dari seluruh peserta dan akan dipilih 30 peserta teratas (top 30). Dilanjutkan dengan babak semifinal dimana akan dipilih lima peserta teratas (top 5) dari 30 kreasi minuman yang lolos seleksi.

Lima barista terbaik akan bersaing untuk membuat dua kreasi minuman baru pada tahap final, yang akan digelar pada 26 Januari 2021 di Jakarta. Pemenang akan ditentukan oleh dewan juri yang terdiri dari pelaku industri dan pakar industri kreatif.

"Dari Barista Innovation Challenge, kami harap barista Indonesia dapat menggali lagi tingkat kreativitas mereka, yang dapat ditunjukkan dalam skala nasional," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

110 Ton Kopi Asal Bandung Bakal Diekspor ke Seluruh Penjuru Dunia

Ilustrasi Kopi
Ilustrasi kopi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika menyatakan rencananya terdapat 11 kontainer kopi dengan jumlah 110 ton yang hendak dikirim (ekspor) ke luar negeri hingga Oktober 2020.

Menurut Hendy, hal ini menjadi pemicu dan pemacu bagi para pengusaha perkebunan di Jawa Barat untuk mengukuhkan kopi Jawa Barat bisa mendunia.

"Perekonomian berbasis pertanian yang berbasis pertanian di pedesaan ini masih bergerak terus,” jelas Hendy dalam keterangan resminya, Minggu (11/10/2020).

Sedangkan Direktur CV Frinsa Agrolestari Wildan Mustofa mengatakan, produsen kopi yang akan diekspor menyebutkan mayoritas kopibyang ditanam di beberapa lahan milik Perhutani sebagai bagian dari konservasi alam.

Terdapat dua produk kopi yang diekspor CV Frinsa Agrolestari jelas Wildan, yaitu kopi jenis specialty coffee yang dihasikan para petani milenial dan kopi puntang dengan high commercial dari para petani senior.

"Akan mengekspor 11 kontainer, yakni lima kontainer ke Amerika Serikat, dua kontainer ke Belgia, satu kontainer ke Australia, satu kontainer ke Rusia, dan dua kontainer ke China," ujar Wildan.

Kopi Java Preanger sendiri ungkap Wildan, merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di atas ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Jabar, antara lain Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, dan Garut.

Jenis kopi ini lanjut Wildan, dipasarkan dengan nama kopi arabika Java Preanger sesuai dengan indikasi geografis yang diperoleh pada 2013.

"Jeni kopi ini sangat disukai khususnya oleh pasar Eropa dan Amerika Serikat karena memiliki aroma khas dan cita rasa yang unik dan mampu memanjakan penikmat kopi dengan kesan mild-nya," tutur Wildan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya