Meski Pandemi, Pertumbuhan Sektor Pangan Cetak Rekor Tertinggi dalam 3 Tahun

Sektor tanaman pangan tetap tumbuh positif di kuartal II dan kuartal III tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 13:00 WIB
Pangan padi atau beras.
Selama ini yang diekspor dari Indonesia adalah beras khusus seperti beras organik, beras merah, beras hitam dan lainnya. Dok Kementan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini, sektor pangan bisa menjadi salah satu faktor yang bisa menjaga stabilitas ekonomi-sosial dan politik. Sektor ini dinilai strategis karena berhubungan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ketersedian pangan.

"Pertumbuhan sektor pangan yang sangat strategis karena pembangunan ekonomi berkelanjutan apabila didukung oleh ketersediaan padangan," kata Rosan saat membuka acara Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11).

Di tengah ketidakpastian akibat pandemi pertumbuhan sektor tanaman pangan tetap tumbuh positif di kuartal II dan kuartal III tahun ini. Masing-masing tumbuh 9,23 persen dan 7,14 persen. Rosan menyebut, ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir.

"Ini pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata dia.

Secara keseluruhan sektor pertanian dan kehutanan dan sektor perikanan pada Q2 dan Q3 tetap tumbuh positif. Masing-masing 2,19 persen dan 2,16 persen.

Peningkatan ini ditopang pertumbuhan pertanian dan subsektor perkebunan sawit, tanaman kopi, kakao dan produk turunannya tumbuh positif. Meski tumbuhnya kecil, Rosan berharap pada Q3 akan tetap meningkat.

Lebih lanjut Rosan mengatakan jika sektor agro industri tanaman pangan termasuk peternakan dan perikanan dapat dikelola secara terintegrasi, maka dapat memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi nasional. Terutama dalam penyediaan pangan sebagai negara agraris dan maritim.

Sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan, dan kehutanan, merupakan sumber pendapatan dan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk indonesia. Sebab peran sektor pertanian sebagai lapangan kerja masih tetap dominan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Potensi Besar

FOTO: Sektor Pertanian Melesat di Masa Pandemi COVID-19
Petani menanam padi di sawah kawasan Tangerang, Banten, Jumat (7/8/2020). PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q), bahkan secara y0y sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam pengamatan Rosan, tingginya permintaan sektor pangan dalam dan luar negeri membuat sektor ini memiliki potensi besar untuk tumbuh. Sehingga pertumbuhan sektor ini perlu diberikan prioritas di masa mendatang.

"Sektor ini dapat diandalkan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka, mensejahterakan masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan," tutur Rosan.

Selain itu, sektor ini juga menjadi leading sektor yang memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkesinambungan. Antara lain yakni mewujudkan kesejahteraan manusia, dan planet bumi.

Dalam kaitan itu, program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah sistem pembangunan terintegrasi seharusnya dijadikan pedoman dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Maka, untuk mendorong dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, dibutuhkan kebijakan pemerintah yang konsisten, terutama dalam masa pandemi dan pasca pandemi nanti dalam mewujudkan pengembangan sektor pangan. Sehingga Indonesia menjadi lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik dan dunia.

"Kita telah buktikan sektor pangan mampu tumbuh di tengah covid-19. Makanya pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi yang mantap dan mendorong kesepakatan bersama untuk memajukan sektor pangan, termasuk pasca pandemi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya