Angkasa Pura II Modernisasi Sub Tower Apron dan FPS di Terminal 3 Bandara Soetta

FPS merupakan data rencana penerbangan yang digunakan personel Sub Tower AMC sebagai dasar memandu pesawat di movement area.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 23 Nov 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 12:00 WIB
FOTO: Cegah Corona, Calon Penumpang di Bandara Soetta Pakai APD
Sejumlah calon penumpang pesawat menggunakan alat pelindung diri (APD) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Calon penumpang menggunakan APD untuk melindungi diri dari penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan operasional Sub Tower Apron Movement Control (AMC) yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, berfungsi dengan sangat baik, pada akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, Sub Tower AMC merupakan pusat pemantauan dan pengendalian pergerakan/lalu lintas di apron Terminal 3. Apron sendiri dapat diartikan sebagai area sisi udara yang bersebelahan dengan terminal penumpang di mana pesawat dapat diparkir untuk menaikkan-menurunkan penumpang, memuat-menurunkan kargo, mengisi bahan bakar, dan sebagainya.

"Sub Tower AMC di Terminal 3 adalah satu-satunya di Indonesia, dioperasikan sejak 2016 sejalan dengan lalu lintas penerbangan yang cukup tinggi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan untuk mendukung Tower Bandara Soekarno-Hatta yang dioperasikan oleh AirNav Indonesia," tutur Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhamad Awaluddin, Senin (23/11/2020).

PT Angkasa Pura II juga selalu meningkatkan kapabilitas sistem operasi dari Sub Tower AMC Terminal 3. Dimana pada tahun ini telah dilakukan digitalisasi terhadap Flight Progress Strip (FPS) sejalan dengan pengembangan aspek Infrastructure & Operation System di dalam Transformation 2.0 yang dijalankan perseroan pada 2020 – 2024.

FPS merupakan data rencana penerbangan yang digunakan personel Sub Tower AMC sebagai dasar memandu pesawat di movement area.

“Sebelumnya, data-data FPS ditulis di atas kertas alias manual. Dan, pada tahun ini telah dilakukan digitalisasi, sehingga data-data FPS tersebut dapat ditampilkan lebih cepat di suatu platform operasi sehingga sangat membantu personel di Tower AMC untuk dapat memandu pesawat serta memberikan instruksi dengan cepat dan tepat,” jelas Awaluddin.

Implementasi digitalisasi FPS merupakan salah satu wujud perseroan dalam menerapkan konsep Leading Digital, yakni upaya memperkuat PT Angkasa Pura II melalui digitalisasi seluruh aspek baik itu pelayanan, operasional dan bisnis. Melalui digitalisasi, kami membawa industri pengelolaan bandara di dalam negeri ke level selanjutnya.

Muhammad Awaluddin menambahkan modernisasi Tower AMC T3 jelas dapat meningkatkan safety, security, services through compliance (3S+1C) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Digitalisasi FPS

FOTO: Libur Panjang, Bandara Soetta Dipenuhi Penumpang
Penumpang berjalan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menuturkan melalui digitalisasi FPS maka diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya tingkat ketepatan waktu atau on time performance/OTP penerbangan dari maskapai.

"Adapun penerapan konsep Leading Digital sangat mendukung terjaganya pelayanan dan operasional bandara-bandara PT Angkasa Pura II termasuk di tengah pandemi COVID-19 ini,"kata Agus.

Implementasi Leading Digital ini adalah pengembangan 3 platform digital yang dikenal dengan DROID Platform, yakni INAirports, iPerform dan Smart ACDM.

INAirports yang merupakan platform ekosistem layanan dan informasi bandara bagi pelanggan/traveler melalui iOS dan Android. Sementara itu, iPerform merupakan platform untuk memonitor operasional bandara secara realtime dan informasi lainnya guna memudahkan pekerjaan karyawan di seluruh unit.

AP II juga merintis Airport Operation Control Center (AOCC) di Bandara Soekarno-Hatta sebagai platform untuk mengintegrasikan ekosistem eksternal guna menerapkan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM). Platform ini dikenal dengan nama Smart A-CDM. (Pramita Tristiawati)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya