Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi kabar penghapusan BBM jenis Premium yang diisukan akan dilakukan Januari 2021.
Arifin bilang, pihaknya belum mengeluarkan statement apapun soal rencana penghapusan BBM jenis ini. Kendati, pihaknya memang tengah gencar mempromosikan Pertalite yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga
"Sebenarnya kami nggak melakukan statement apa-apa juga di antara lingkungan kami juga tidak ada statement apa-apa, yang dilakukan oleh Pertamina mempromosikan Pertalite dengan harga Premium, ini beberapa daerah dan sambutannya cukup baik," jelas Arifin saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).
Advertisement
Arifin melanjutkan, promosi gencar Pertalite ditujukan untuk mengurangi emisi gas, apalagi di dunia, Indonesia menjadi satu dari beberapa negara yang masih menggunakan BBM Premium. Sisanya, sudah menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Terlepas dari itu, pihaknya menegaskan bahwa BBM Premium masih tetap dijual dan pemerintah masih menyediakan alokasinya untuk tahun depan.
"Belum ada dari Kementerian ESDM, Pertamina, mungkin sumber-sumber lain yang dikutip media. Sementara ini seperti biasa, dan alokasi sendiri untuk tahun depan tetap akan kita penuhi," ujar Arifin.
Sebelumnya, beredar wacana bahwa BBM premium akan dihapus pada Januari 2021. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) MR Karliansyah.
Dalam diskusi virtual Jumat (13/11/2020) lalu, Karliansyah mengatakan per 1 Januari 2021, BBM Premium di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) akan dihilangkan. Rencana ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Rencana Penghapusan BBM Premium di 2021 Belum Final
Sebelumnya, Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina, Arifun Dhalia, buka suara atas ramainya informasi soal rencana penghapusan penjualan BBM jenis Premium pada 2021 mendatang.
Menurutnya, sampai saat ini Perseroan masih menunggu keputusan final dari pemerintah terkait penghapusan Premium, sehingga belum ada rencana terkait penghapusan Premium di tahun depan.
"Sebagai vendor kami patuh kepada pemerintah atau regulator. Kalau ada Premium mau dihapuskan itu pasti akan diterbitkan dulu regulasinya atau SK Menteri atau Perpres. Kalau Premium itu bisa Perpres. Tapi belum ada keputusan final pemerintah, jadi kami belum ada rencana" ujar dia dalam webinar bertema "Mewujudkan Kualitas Udara dengan BBM Ramah Lingkungan di Era Transisi Normal Baru", Rabu (18/11/2020).
Kendati demikian, Arifun memastikan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menekan polusi udara dari gas buang kendaraan bermotor. Sehingga Perseroan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Seperti melalui berbagai sosialisasi dan program Langit Biru yang memberikan diskon harga Pertalite setara Premium," paparnya.
Alhasil, tingkat penggunaan Premium lebih kecil dibandingkan jenis BBM Pertalite yang mempunyai nilai kandungan oktan riset (Research Octane Number/ RON) sebesar 90 persen. Dimana diklaim lebih ramah lingkungan.
"Itu Pertalite yang mempunyai nilai RON 90 persen, sudah 55 persen atau paling besar yang digunakan masyarakat. Sementara Premium hanya 30 persen, Pertamax 14 persen dan Pertamax Turbo 1 persendari rata-rata total nasional," paparnya.Â
Advertisement