4 Hal Penting Bagi Nasabah Pengguna Mobile Banking

Penggunaan layanan digital untuk bertransaksi di tengah situasi pandemi sekarang ini meningkat pesat.

oleh Reza pada 18 Des 2020, 00:00 WIB
Diperbarui 10 Des 2020, 11:54 WIB
Online transaksi/Unsplash William
Online transaksi/Unsplash William

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan layanan digital untuk bertransaksi di tengah situasi pandemi sekarang ini meningkat pesat. Mereka yang sebelumnya awam akhirnya ikut berani mencoba melakukan transaksi digital dan merasakan kemudahannya. 

Perlu diketahui, OJK mencatat transaksi online naik sebesar 320 persen pada Maret 2020 dan di April lalu naik hingga 480 persen. Sedangkan Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi digital banking mengalami pertumbuhan yang tinggi sebesar 38,81 persen (yoy) pada Juli 2020. 

Namun, maraknya penggunaan transaksi digital ikut menjadi ladang meraup keuntungan lewat kejahatan siber yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Kalau sudah begitu menikmati kemudahan teknologi juga harus dibarengi dengan kewaspadaan dan kehati-hatian jika ingin hal-hal tak diinginkan terjadi. 

Sebenarnya ada cara mudah untuk menjaga keamanan transaksi digital namun sering dilupakan, lengah, maupun dianggap sepele oleh nasabah bank pengguna layanan digital sampai akhirnya terjadi hal tak diinginkan. Hal sederhana tersebut antara lain:

Melindungi data pribadi 

Terkadang banyak orang yang menyepelekan hal ini. Pasalnya, mereka yang acuh terhadap data pribadi bisa saja mengalami kerugian di lain waktu. Untuk itu, pastikan nama, alamat, sisa saldo dan nomor telepon dijaga saat menggunakan transaksi digital. 

Rutin memperbaharui data 

Rutin memperbaharui data atau pengkinian data yang tersimpan pada bank menjadi solusi agar terhindar dari scamming. Mulai dari alamat sampai SIM card ponsel, sampai OTP. 

Selain itu, perlu cermat dalam memperbarui aplikasi mobile banking yang terpasang di smartphone. Hal itu untuk memastikan aplikasi itu dilengkapi layanan keamanan terbaru.

Dengan memperbarui aplikasi mobile banking secara rutin, nasabah bisa menikmati manfaat serta beragam fitur (misalnya keamanan yang ditingkatkan) yang ditawarkan dalam versi terbaru dari aplikasi tersebut serta peningkatan keamanan.

Mengubah PIN secara berkala 

Banyak orang tidak mau mengubah PIN secara berkala karena ribet. Padahal, dengan mengubah PIN ATM maupun transaksi digital bisa mencegah pencurian data dari smartphone. 

Maka dari itu, lakukan perubahan PIN secara berkala, setidaknya sebulan sekali menggunakan PIN baru. 

Memecah dana di beberapa rekening 

Agar lebih aman, disarankan untuk menggunakan beberapa rekening guna menghindari kejahatan pada transaksi digital. 

“Keamanan transaksi perbankan digital merupakan komitmen dari kami selaku penyedia layanan tersebut dimana kami senantiasa berinovasi dalam menambahkan fitur-fitur yang memperkuat sistem keamanan dari layanan digital banking tersebut. Namun, diperlukan juga kewaspadaan dari pengguna layanan digital banking seiring dengan modus penipuan yang semakin beragam. Kami menghimbau para pengguna layanan digital banking untuk tidak pernah memberikan data atau informasi terkait rekening pribadi kepada siapapun termasuk petugas bank dan senantiasa melakukan pengkinian data di bank masing-masing,” kata Chief Digital Officer, Bank Danamon, Iskak Hendrawan. 

Selain itu, gunakan fitur layanan Internet Banking dan aplikasi mobile banking yang bisa memudahkan untuk monitor transaksi, kondisi keuangan dengan nyaman dan mudah. Jika merasa ada transaksi yang mencurigakan, sebaiknya langsung menghubungi call center bank untuk melakukan pemblokiran.

Melakukan pencocokan data secara berkala sebaiknya dilakukan guna memastikan informasi yang disimpan bank adalah benar dan akurat. Jika nasabah merasa ada hal yang mencurigakan atau menerima pesan yang mencurigakan, segera hubungi call center bank.

Mudah dan aman kan!

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya