Upaya Pemerintah Lahirkan Inovasi dan Kreativitas Pengusaha Kecil dan Perajin

Pemerintah Jokowi-Ma'ruf terus berupaya mendorong regenerasi perajin agar lebih inovatif, kreatif dan ramah lingkungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 18:15 WIB
Tudung Sesaji
Jaminan mutu membuat produk kerajinan Dusun Bantar Desa Kertayasa tak pernah ada matinya. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf terus berupaya mendorong regenerasi perajin agar lebih inovatif, kreatif dan ramah lingkungan. Salah satunya melalui gelaran Kompetisi Tudung Saji Nusantara 2020.

Direktur Jenderal IKMA kementerian Perindustrian, Gati Wibaningsih mengatakan, kompetisi ini sebagai bentuk dukungan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Ini juga bertujuan dalam rangka membangun minat masyarakat untuk membeli produk lokal, khususnya produk-produk kerajinan.

"Kompetisi ini dilatarbelakangi kondisi di era adaptasi kebiasaan baru dimana banyak masyarakat melakukan sebagian besar kegiatannya dari rumahnya masing masing, terutama masyarakat yang hidup di kota-kota besar di Indonesia," kata Gati di Jakarta, Jumat (13/11).

Gati mengatakan, kebiasaan baru nampaknya mendorong masyarakat kota untuk membuat rumahnya lebih nyaman dengan berbagai macam cara, salah satunya dekorasi interior yang dapat membuat suasana rumah semakin nyaman. Mulai dari melakukan peremajaan infrastruktur hingga perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji yang dibuat selaras.

Tudung saji merupakan salah satu produk dari Industri Kerajinan. Jika dilihat nilai ekspor Barang Industri Kerajinan pada periode Januari – September 2020 sebesar USD 435 juta atau setara Rp6,17 triliun.

Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 9,9 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari-September 2019 yang tercatat sebesar USD 483 juta atau setara Rp6,71 triliun.

"Untuk itu diperlukan suatu langkah dari pemerintah untuk menggiatkan kembali perajin salah satunya melalui kompetisi," katanya.

Dia menambahkan, lewat ajang ini para perajin harus ikut beradapatasi memaksimalkan potensi untuk improvisasi agar dapat terus berkreasi. Para perajin dituntut untuk terus berinovasi mengeluarkan ide, dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh postif pada perkembangan indsutri kerajinan.

“Melalui kompetisi ini diharapkan para perajin di masa yang akan datang akan terus mengeluarkan ide, inovasi dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan industri kerajinan lokal,” tutup Gati.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dekranas

Dekranas Gelar Pameran Khas Nusantara
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar pameran produk-produk kerajinan dari berbagai daerah nusantara di gedung SMESCO, Jakarta, Jumat (5/6/2015). Pameran ini diikuti 116 peserta dari 33 provinsi di Tanah Air. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sementara itu, Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, kegiatan kompetisi tudung saji sejalan dengan tujuan dibentuknya Dekranas yaitu mengembangkan kerajinan nasional, dengan menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerajinan bagi kehidupan sehari hari warga negara Indonesia.

Di samping itu, juga dapat melestarikan kebudayaan asli tanpa mengabaikan penggunaan penemuan dan teknologi baru dalam rangka mengembangkan identitas budaya bangsa.

Selain itu Dewan Kerajinan Nasional juga memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan pengusaha kecil atau perajin dan seniman dengan mendorong semangat kewirausahaan mereka salah satunya melalui kegiatan kompetisi tudung saji ini.

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya