Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyebut bahwa fundamental ekonomi Indonesia semakin baik di tengah kondisi pandemi Covid-19. Fundamental ekonomi tersebut mencerminkan reformasi ekonomi terus dilakukan Pemerintah Indonesia.
Dia menyampaikan ekonomi Indonesia tumbuh secara konsisten rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2013 sampai 2015 meskipun lingkungan internasional sedang mengalami ketidakpastian.
Baca Juga
PDB per kapita Indonesia tumbuh cukup signifikan, saat ini mencapai USD 3.820 sehingga dinyatakan keluar dari low-middle income trap.
Advertisement
Sementara itu tingkat kemiskinan sudah di bawah dua digit sejak tahun 2018 seiring dengan tingkat pengangguran yang ditekan menjadi sekita 5 persen pada 2019 kemarin.
Dia memandang bahwa hasil baik Indonesia tersebut merupakan hasil dari keseluruhan langkah dan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.
Diantaranya meliputi perbaikan iklim investasi, pengembangan daya saing, peningkatan efisiensi sistem logistik, pengembangan pariwisata, dan peningkatan daya beli masyarakat.
Reformasi di berbagai bidang tersebut juga menghasilkan peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia. Pada tahun 2014, indeks kemudahan Indonesia berada di peringkat 120.
Saat ini posisi Indonesia sudah di peringkat 73. Kenaikan signifikan ini juga akan makin didorong dengan reformasi melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang merupakan Omnibus Law.
“Semua indikator ekonomi Indonesia punya tren yang sangat baik. Kami optimis ke depan, Indonesia bisa mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi," kata Wamendag Jerry saat memimpin delegasi Indonesia dalam The Seventh Trade Policy Review Of Indonesia atau Review Kebijakan Perdagangan Indonesia Ke-7 di kantor pusat World Trade Organization (WTO), Jumat (11/12).
Dia melanjutkan, perdagangan dan investasi merupakan penopang ekonomi penting bagi Indonesia. Omnibus law diharapkan menyelesaikan masalah-masalah hambatan birokrasi dan regulasi serta melanjutkan pembangunan infrastruktur dan logistik.
Tujuannya adalah agar makin banyak investasi masuk dan arus perdagangan menjadi makin lancar. Melalui omnibus law diharapkan makin banyak UMKM tumbuh dan lapangan pekerjaan terbuka lebar.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Luar Negeri
Sementara itu, dalam perdagangan luar negeri, Wamendag Jerry menekankan bahwa Indonesia berkomitmen kepada sistem ekonomi terbuka yang menekankan prinsip-prinsip keadilan, inklusifitas dan saling menguntungkan. Ketiga prinsip itu penting agar semua negara bisa berpartisipasi secara setara dan mengambil manfaat optimal dari kerja sama perdagangan luar negeri.
“Perdagangan dan kerja sama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral harus menekankan tiga prinsip itu: keadilan, inklusifitas dan saling menguntungkan. Itulah yang selalu disuarakan oleh pemerintah Indonesia dan kami konsisten dengan hal tersebut," katanya.
Indonesia menyadari bahwa terjadi perubahan ekonomi politik di lingkungan global yang ditandai oleh menguatnya proteksionisme, pertarungan antar kutub ekonomi politik dunia, dan berbagai hal yang menghambat sistem keterbukaan dalam ekonomi. Tetapi menurutnya Indonesia konsisten dengan sistem yang lebih terbuka dan kolaboratif.
Advertisement