Menko Luhut Ingin Implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bisa Tarik Investasi

Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai akan menjadi solusi dalam kebutuhan transformasi energi.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Des 2020, 15:41 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 15:41 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Luhut) berharap implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi di Indonesia bisa menarik investor.

“Saat ini pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di acara Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).

Kebijakan ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi.

“Beberapa dekade terakhir defisit neraca perdagangan akibat impornya BBM telah menjadi permasalahan klasik yang belum terselesaikan hingga saat ini,” ujarnya.

Di sisi lain Indonesia juga memiliki akses pasokan energi listrik yang belum dioptimalkan penggunaannya. Sehingga implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai akan menjadi solusi dalam kebutuhan transformasi energi melalui KBLBB.

“Kedepannya kami percepat public launching ini diharapkan menjadi momentum untu kita meningkatkan kerja yang luar biasa dan sinergi yang baik dalam mengimplementasikan program KBLBB agar tercapai target target sesuai yang ditetapkan,” jelasnya.

Di samping itu, sumber daya Indonesia yang melimpah tentunya akan menjadi modal dasar untuk pembangunan industri baterai di Indonesia. Kekayaan sumber daya di Indonesia berupa biji besi dan aluminium tentunya akan menjadi faktor pendukung dalam mendorong peningkatan investasi disektor otomotif.

Seluruh modal kekayaan alam ini harus dimanfaatkan dalam semangat menciptakan Indonesia bagian dari perubahan global supply chain untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

“Potensi Indonesia sebagai produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sangatlah besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya investor-investor asing yang telah menanamkan sahamnya untuk memproduksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tekan Impor BBM, Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Resmi Diluncurkan

Pertamina Siapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
Petugas melakukan pengecekan mesin Stasiun SPKLU di SPBU Pertamina Fatmawati, Jakarta, Minggu (13/12/2020). SPKLU ini merupakan upaya Pertamina untuk mendukung pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Keberadaan kendaraan ini demi meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan peluncuran kendaraan listrik mengacu pada Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.

“Dasar pemikiran program KBLBB tersebut adalah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia akibat impor BBM,” kata Arifin Tasrif dalam Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).

Saat ini konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,2 juta barel oil per hari, kebutuhan BBM tersebut sebagian besar dipasok dari impor. Sehingga adanya program KBLBB ini pertumbuhan ketergantungan terhadap BBM impor bisa ditekan.

“Oleh karena itu diperlukan penggunaan sumber energi lokal utama energi baru terbarukan dan gas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia KBLBB,” ujarnya.

Lanjutnya, Kementerian ESDM sedang menyusun grand strategy energi dengan salah satu program, yaitu penggunaan KBLBB, dengan target penurunan impor bahan bakar minyak setara 77.000 barrel oil per day.

Hitungan ini untuk penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 juta motor yang dapat menghemat devisa USD 1,8 miliar, dan dapat menurunkan emisi CO2 sebesar 1,1 juta ton CO2 sampai dengan tahun 2030.

Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum di 2.400 titik.

Kemudian stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum di 10 ribu titik sampai dengan tahun 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya