Harbolnas 12.12 Dongkrak Pengiriman Paket Jasa Ekspedisi

Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan jasa ekspedisi jelang akhir 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 20:30 WIB
Mengapa Memilih Jasa Ekspedisi yang Tepat Jadi Kunci Keberhasilan Bisnis UKM
©Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan jasa ekspedisi jelang akhir 2020. Salah satunya dialami oleh SiCepat.

Perusahaan jasa ekspedisi tersebut mengalami lonjakan pengiriman paket hingga mencapai lebih dari 5 juta paket. Adapun pada Harbolnas 10.10, pengiriman tercatat mencapai 1,8 juta kiriman paket.

Lonjakan paket pada harbolnas 12.12 ini tidak lain karena kinerja SiCepat dapat dikatakan sangat baik terutama pada kesiapan infrastruktur, system IT, manpower dan komitmen waktu pengiriman 1-2 Hari sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang selalu mencapai lebih dari 97 persen di setiap bulannya pada tahun 2020 ini.

Selain kesiapan tersebut, lonjakan paket juga dikarenakan inovasi yang dikeluarkan SiCepat di tahun ini yaitu produk HaLu (harga mulai lima ribu), SIUNTUNG (pengiriman murah untuk pengguna social commerce), dan GOKIL (Kargo Kilat) yang membuat harga pengiriman semakin terjangkau dengan estimasi pengiriman sama seperti layanan reguler.

Panambahan layanan dengan menggunakan WhatsApp Bot yaitu layanan SiCepat Klik mempermudah pengguna mendapatkan informasi mengenai produk, promo dan kebutuhan lainnya mengenai SiCepat.

“Pada Harbolnas 12.12 tahun lalu, SiCepat mencatatkan kenaikan paket lebih dari 1.5 juta paket, dan pada Harbolnas 12.12 tahun ini melonjak hingga 5 juta paket. Pencapaian ini tidak lain karena dukungan oleh seluruh jajaran maupun sistem yang telah dibangun pada tahun sebelumnya” jelas Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Kinerja SiCepat di tahun 2020 juga naik signifikan, tercatat pada semester pertama 2020 SiCepat telah menembus 1 juta paket perhari dan kenaikan transaksi lebih dari Rp 3,5 triliun atau 191 persen dari tahun sebelumnya.

Pada sektor pertumbuhan seller, seller yang bergabung menjadi member SiCepat pada tahun ini meningkat mencapai lebih dari 3,2 juta seller.

Tak hanya itu, ekspansi SiCepat pada sektor B2B Retail juga menjadi salah satu alasan SiCepat Ekspres dapat mencapai pertumbuhan pesat saat ini. Saat ini kerjasama dengan Alfamart untuk first mile telah tumbuh mencapai lebih dari 900 titik tersebar di Jabodetabek.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jelang Harbolnas 1212, BPKN Ingatkan Konsumen Cerdas Manfaatkan Tawaran E-commerce

Ilustrasi ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi ecommerce, e-commerce, toko online. Kredit: athree23 via Pixabay

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mendukung penuh kegiatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang menjadi kegiatan rutin para pelaku e-commerce tiap tahun. Rencananya, Harbolnas berlangsung pada 12 Desember atau disingkat 1212. 

Harbolnas dinilai bisa menghidupkan perekonomian nasional di era digital yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Serta menjadi ajang mempromosikan dan memasarkan produk-produk nasional demi menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia secara lebih luas.

Harapannya, Harbolnas tahun ini dapat sedikit mengangkat ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya masih negatif, dimana Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi ekonomi Indonesia sepanjang 2020 minus 2,4 persen.

Meski demikian, maraknya tawaran yang diberikan terkait Harbolnas 1212, BPKN juga mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja serta memperhatikan dengan detil tawaran yang diterima dari platform belanja online.

Sepanjang 2020 ini, keluhan pengguna layanan e-commerce yang masuk ke BPKN adalah kedua terbesar di bawah sektor perumahan.

"Keluhan konsumen pengguna layanan e-commerce yang masuk ke BPKN sebesar 23,11 persen, nomor dua di bawah keluhan terhadap sektor perumahan yang sebesar 39,92 persen. Adapun jumlah pengaduan yang masuk berjumlah 295 pengaduan," ungkap Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BKPN, Johan Effendi, Kamis (10/12/2020).

Apalagi, hingga 30 November 2020, dari 295 pengaduan, BPKN memproses 206 pengaduan dimana 89 pengaduan berhasil diselesaikan dan hak konsumen dipulihkan.

Johan menyampaikan bahwa ada bermacam keluhan yang disampaikan konsumen pengguna layanan e-commerce.

"Seperti, masalah refund, phising dengan pengambilalihan one time password (OTP), pembelian barang yang bermasalah, cashback yang tidak didapat, ada juga voucher yang tidak bisa digunakan, garansi yang tidak dipenuhi dan lainnya. Untuk itu, konsumen agar cerdas dalam memanfaatkan ragam tawaran yang dipromosikan e-commerce saat Harbolnas," paparnya.

Sementara itu, Ketua BPKN RI, Rizal E Halim menyampaikan bahwa keberhasilan Harbolnas tidak hanya sekedar ditentukan dari nilai transaksi yang terjadi. Namun juga bagaimana masyarakat nantinya mendapat kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi, informasi yang benar dan akurat serta produk yang berkualitas seperti dijanjikan.

"Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah No.80/2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, BPKN juga menggugah agar penyedia layanan e-commerce memberikan porsi yang besar bagi produk dalam negeri untuk dipasarkan dalam aplikasinya masing-masing. Apalagi berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) tahun 2020 sebanyak 9,4 juta Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalammemasarkan produknya," ucapnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya