Fakta Pelabuhan Patimban yang akan Diresmikan Jokowi, Buka Lapangan Kerja dan Pacu Ekspor Otomotif

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi sektor industri, khususnya otomotif.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Des 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 10:00 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020). (Foto Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020). (Foto Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu 20 Desember 2020 pukul 13.30 WIB. Usai peresmian, pelabuhan ini langsung akan melakukan ekspor mobil perdana ke luar negeri.

Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban memang didorong untuk dipercepat, agar pelabuhan tersebut bisa dioperasikan segera sehinggta pelaku industri dalam melakukan aktivitas ekspor.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, berikut fakta-fakta terbaru yang menarik soal Pelabuhan Patimban sebagai jalur angkut barang logistik terbaru di Indonesia, yang dirangkum oleh Liputan6.com, Minggu (20/12/2020):

1. Jalan Akses Pelabuhan Patimban Senilai Rp 1,2 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 Km.

"Jalan akses ini merupakan wujud nyata dari kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman senilai Rp 1,2 triliun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pada Rabu 11 November 2020.

Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi. Saat ini pekerjaan jalan akses ke Patimban konstruksinya telah selesai dan siap dioperasikan.

Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung akses jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek. Sekaligus memperlancar arus logistik nasional.

Selain itu akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.

Menteri Basuki mengatakan, jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 jenis struktur, dimana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) di atas persawahan dengan tanah lunak. Ketiga tipe struktur tersebut adalah pile slab sepanjang 5,9 Km, flyover sepanjang 1,6 Km, dan flexible pavement sepanjang 0,7 Km.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


2. Dukung Ekspor Kendaraan di Indonesia

Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi sektor industri, khususnya otomotif dan logistik dan diproyeksikan sebagai jalur kegiatan ekspor impor.

"Dengan makin dekatnya antara industri dengan pelabuhan maka tentu terjadi suatu efisiensi bagi logistik nasional," ujarnya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, menurut Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Pelabuhan Patimban ini akan mendukung industri otomotif, jika nantinya terjadi peningkatan ekspor atau kenaikan volume penjualan domestik kendaraan bermotor Tanah Air.

"Tahun lalu kan ekspor kita sekitar 332 ribu unit, kemudian untuk pasar domestik sekitar 700 ribuan unit untuk dikirim ke daerah Sumatera, Kalimantan dan butuh pelabuhan tambahan," jelas Kukuh saat berbincang dengan Liputan6.com, pada Jumat 18 Desember 2020.

Selain itu, dengan adanya Pelabuhan Patimban ini tentu saja akan mendukung proses pengiriman kendaraan, yang saat ini memang masih dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Untuk antisipasi juga, jika 2025 nanti volume ekspor dan domestik meningkat sehingga dibutuhkan pelabuhan yang memang dekat dengan pabrik," tegas Kukuh.

 


3. Dongkrak Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Proyek Pelabuhan Patimban ini sendiri, juga turut didukung oleh pelaku usaha hingga instansi pemerintah lain, salah satunya Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Bahkan, Menhub Budi juga mengatakan pelaku usaha sektor otomotif, seperti yang tergabung di Gaikindo sangat antusias dengan pembangunan Pelabuhan ini.

"Saya banyak berdiskusi dengan Pak Menperin (Agus Gumiwang Kartasasmita) bahwa Kementerian Perindustrian sudah siap mendukung kegiatan ini. Dan pasti ini memberikan geliat tertentu, karena antusiasme dari Gaikindo itu begitu antusias," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hadirnya Pelabuhan Patimban juga diharapkan mampu mendongkrak pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.

"Pelabuhan Patimban juga dapat diharapkan sebagai pengungkit utama daripada pemulihan ekonomi nasional," kata Menhub.

 


4. Pelabuhan Patimban Penerus Pelabuhan Tanjung Priok

Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk mensinergikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk memangkas biaya logistik di kawasan industri di utara Jawa Barat.

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Luhur menyebutkan, pemerintah target menurunkan biaya logistik sampai 80 persen terhadap PDB, dan target biaya logistic performance index sebesar 3,5 persen.

Luhut mengungkapkan, tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi traffic eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok, yang mengakomodir 50 persen lebih dari lalu lintas kontainer di Indonesia.

 


5. Ciptakan 200 Ribu Lapangan Kerja Baru

Konsep Pembangunan Pelabuhan Patimban
Konsep Pembangunan Pelabuhan Patimban oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimis pembangunan pelabuhan ini akan menyerap setidaknya 200 ribu lapangan kerja baru.

"Kami optimistis, Patimban ini bisa memberikan efek yang luar biasa bahkan kita harap paling tidak 200 ribu lapangan kerja baru akan tercipta," ujar Menhub Budi dalam Webinar Kemenhub 3: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional, Jumat (27/11/2020).

Menhub Budi melanjutkan, dalam membangun Pelabuhan Patimban, pihaknya tidak hanya fokus terhadap pengembangan pelabuhannya saja, namun terhadap multiplier effect yang dihasilkan untuk mendorong ekonomi di wilayah sekitar pelabuhan.

Kementerian Perhubungan sendiri bekerja sama dengan beragam stakeholder telah memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat hingga membentuk koperasi, melibatkan masyarakat sekitar.

"Bahkan untuk ibu-ibuk, kita ajarkan pelatihan kerajinan, itu diberikan kepada wanita-wanita di sekitar Patimban. Kita harap bisa buat kompetisi jadi desa-desa itu bisa buat apa, sehingga ini jadi bola salju yang membuat Patimban jadi kekuatan ekonomi," jelas Menhub Budi.

Menhub Budi Karya menegaskan, meskipun pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan meningkatkan roda ekonomi, namun pemberdayaan masyarakat juga harus tetap berjalan.

"Masyarakat harus diberdayakan. Mereka harus pandai, terampil untuk melakukan kegiatan-kegiatan keekonomian," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya