Taat Jaga Lingkungan, Pertamina Hulu Energi WMO Sabet Proper Emas

PHE WMO berkontribusi dalam penanggulangan Covid-19 melalui implementasi program yang sistematis dan berkelanjutan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Des 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 20:45 WIB
Semester I 2014 Realisasi Produksi Minyak Nasional 796,5 MBOPD
Salah satu anjungan PAPA, Flowstation Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang ada di lepas pantai Karawang, Jabar, (28/7/2014). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) terbukti taat dalam menjaga lingkungan di sekitar wilayah operasi migas, ini dibukukan dengan meraih proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri mengatakan, empat program lingkungan yang mendapat proper emas adalah Program Taman Pendidikan Mangrove, Program Wisata Pantai Pasir Putih Tlangoh, Program Wisata Laut Labuhan dan Eco Edufarming Bandangdaja.

"Program ini menitikberatkan pada sektor wisata melalui pengembangan pariwisata di pesisir utara Bangkalan, Jawa Timur dengan target mewujudkan One Belt One Road (OBOR) pariwisata setempat," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Adapun prestasi yang diraih PHE WMO adalah predikat Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam capaian Proper Emas tahun ini, PHE WMO berhasil mengimplementasikan dengan baik kinerja lingkungan di internal perusahaan melalui upaya dan inovasi-inovasi sektor sumber daya alam, serta kontribusi di eksternal perusahaan melalui payung program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan potensi alam di Bangkalan.

Selain itu, PHE WMO juga berkontribusi dalam penanggulangan Covid-19 melalui implementasi program yang sistematis dan berkelanjutan.

Dwi mengungkapkan, capai ini mepertahankan prestasi tahun lalu dan pernah dua kali diterima pada 2016 dan 2017. Penghargaan ini dapat diraih atas kerjasama yang baik, antara perusahaan dan masyarakat sekitar dalam implementasi program-program di bidang lingkungan dan pengembangan masyarakat.

“PHE WMO terus berupaya mengembangkan program yang memunculkan kemandirian dan berkelanjutan serta dijalankan dalam sebuah mekanisme partisipatif yang melibatkan para pemangku kepentingan," kata Dwi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pertamina Tambah 251.480 Tabung LPG Subsidi di Serang

Pertamina Pastikan Pasokan Stok dan Distribusi LPG Aman Pasca Tenggelamnya Kapal di Selat Bangka.
Pertamina Pastikan Pasokan Stok dan Distribusi LPG Aman Pasca Tenggelamnya Kapal di Selat Bangka.

Pertamina memastikan ketersediaan LPG Jelang Natal dan Tahun Baru. Hal ini dengan memberikan penambahan fakultatif untuk LPG hingga 14 persen atau setara dengan tambahan 251.480 tabung untuk LPG Subsidi dan 2 persen untuk LPG Nonsubsidi di wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Cilegon.

“Antisipasi kenaikan konsumsi LPG, Pertamina akan memberikan extra dropping di bulanDesember secara keseluruhan (Bright Gas, Elpiji 12kg dan LPG subsidi 3kg) di wilayah Serangdan Cilegon sekaligus mengaktifkan 122 pangkalan siaga yang siap memberikan pelayanan dihari libur,” ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR PertaminaRegional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

“Khusus untuk LPG 3 Kg, rata-rata harian konsumsi untuk Serang dan Cilegon adalah 69.800 tabung per hari. Selama Periode Desember, kami siapkan extra dropping 251.480 tabung atau setara dengan kenaikan 14 persen,” tambah Eko.

Pertamina juga terus melakukan pemantauan kebutuhan LPG 3 Kg di sejumlah wilayah yangmenjadi tujuan mudik serta sejumlah lokasi tujuan wisata yang sering kali dimanfaatkan olehusaha mikro untuk mengolah dan menjajakan produknya.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan,Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg, LPG 3 Kg bersubsidi diperuntukkanhanya bagi rumah tangga pra sejahtera dan usaha mikro.

"Usaha mikro adalah usaha dengan asetmaksimal 50 juta dan omset maksimal 300 juta per tahun&quot," tambah Eko.

Bagi masyarakat dari kalangan mampu, usaha kecil dan menengah ke atas, Pertamina menyediakan tabung Bright Gas yang saat ini tersedia dalam kemasan 5.5 Kg dan 12 Kg BrightGas, dilengkapi segel hologram yang berfungsi untuk menjamin isi tabung dan konsumen bisamengetahui rusak tidaknya tabung Elpiji.

Ditambah dengan safety valve yang berfungsi untukmengeluarkan tekanan gas secara perlahan bila tekanan dalam tabung terlalu tinggi, serta BrightGas dilengkapi dengan QR Code yang dapat dipindai oleh aplikasi QR Code smartphone untukmendapatkan informasi lokasi pengisian.

Eko juga menambahkan bahwa dukungan penuh dari masyarakat, untuk mengawasi peruntukkan LPG 3 Kg untuk rakyat miskin dan usaha mikro, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 26Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG sangat diperlukan. Apabila terdapatinformasi terkait pangkalan dan agen, Pertamina menyediakan layanan contact center Pertamina135 atau melalui email pcc@pertamina.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya