Liputan6.com, Jakarta Penyaluran program bantuan sosial (bansos) yang terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek kembali dilanjutkan pada 2021. Namun kali ini, pemerintah memberikan bansos tidak lagi berupa sembako, namun berbentuk bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp 300.000.
Para penerima bansos yang berhak mendapatkan, yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga
Masyarakat pun bisa mengunjungi laman Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di alamat https://dtks.kemensos.go.id untuk mengeceknya.
Advertisement
Lalu bagaimana cara mengecek nama Anda terdaftar atau tidak? Berikut seperti Merdeka.com rangkum, Minggu (27/12/2020).
Langkah pertama, pastikan terlebih dahulu Anda mengunjungi website dtks.kemensos.go.id. Setelah masuk ke laman tersebut, Anda bisa langsung mengisi data yang dibutuhkan untuk proses pengecekan. Mulai dari nomor identitas (NIK atau ID DTKS/BDT atau Nomor PBI JK/KIS).
Setelah semua terisi, sesuai dengan jenis identitas yang digunakan, maka selanjutnya adalah memasukkan kode unik atau captcha yang tersedia. Terakhir klik Cari.
Namun, perlu diketahui, laman tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengecek informasi daftar penerima BST, bukan bantuan sosial lainnya, maupun mendaftar sebagai peserta bantuan sosial.
Adapun proses pencairan bansos bisa dilakukan melalui ATM, kantor cabang, atau e-warong menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang mereka miliki selama ini melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.
Bagi penerima bansos yang sudah memiliki rekening, BST akan disalurkan ke masing-masing rekening penerima melalui Himbara. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki rekening akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Ini
Jokowi Komitmen Lanjutkan Program Bansos dan Kesehatan di 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah program terkait penanganan kesehatan dan pemberian bantuan sosial (bansos) pada 2021. Sebab, ia meyakini dampak pandemi Covid-19 belum akan selesai dalam waktu dekat.
"Di tahun 2021, tentunya kebijakan yang baik di 2020 akan terus dilanjutkan dan akan terus diteruskan. Terutama bidang kesehatan, penanganan Covid-19 dan pemberian bantuan sosial untuk rakyat," kata Jokowi dalam video sambutannya di acara Outlook Perekonomian Indonesia, Selasa (22/12/2020).
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat 2020 ini menjadi tahun yang sangat sulit. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi secara dua triwulan beruntun pada kuartal II dan III 2020.
"Tahun 2020 memang di kuartal I ekonomi kita masih tumbuh plus 2,97 persen. Namun di kuartal II karena Covid-19 kita terkontraksi turun tajam jadi -5,32 Persen. Kemudian di kuartal III ekonomi tercatat alami perbaikan meski minus 3,49 persen," ungkapnya.
Menindaki situasi ini, pemerintah telah berupaya untuk melakukan penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional. Jokowi menyebutkan, usaha tersebut telah berbuah hasil jelang tutup tahun 2020 ini.
"Secara konsisten kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang dijalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Tren perbaikan seperti ini kita berharap situasi perekonomian ke depan akan lebih baik dan akan membaik," tukas Jokowi.
Advertisement