Liputan6.com, Jakarta Bisnis keluarga merupakan bagian yang juga penting dalam memengaruhi perekonomian global. Menurut Small Business Administration, di Amerika Serikat setidaknya ada satu banding lima perusahaan dimiliki sebuah keluarga.
Selain dapat ikut membantu perekonomian global, bisnis keluarga pun merupakan salah satu cara tradisional untuk membangun bisnis. Tentu akan sangat mudah jika seorang pengrajin yang terampil dapat mewariskan bakat dan perdagangannya kepada anak-anak.
Baca Juga
Selain itu, mudah pula jika sebuah perkebunan yang bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Hal tersebut bisa menjadi awal memulainya bisnis hingga akhirnya mampu berkembang.
Advertisement
Ada banyak keuntungan serta potensi dalam membangun dan juga mengelola bisnis keluarga yang baik. Menurut beberapa pengalaman, mereka yang memiliki ikatan keluarga yang baik akan saling berbagi kepercayaan dan koordinasi yang kuat.
Selain itu, dapat memiliki visi jangka panjang yang sejalan. Oleh karena itu, tingkat stabilitas yang tinggi lahir dari keterkaitan pemilik bisnis tersebut.
Namun, pada saat asumsi tersebut gagal, masalah akan mulai berdatangan. Terlebih seiring berkembangnya generasi, mungkin anggota keluarga mulai berbeda pandangan, tidak lagi sejalan dengan tujuan di awal.
Tidak menutup kemungkinan anggota keluarga tersebut akhirnya memilih untuk mengembangkan jalur usaha mereka sendiri.
Hal tersebut tidak menjadi sebuah masalah di beberapa keluarga. Namun, beberapa pengamatan menunjukkan beberapa bisnis keluarga dapat menempatkan seseorang pada posisi tingkat tinggi walau mereka tidak memiliki pengalaman yang diperlukan atau antusiasme di posisi tersebut.
Situasi tersebut justru menunjukkan 70 persen bisnis milik keluarga bisa gagal atau dijual sebelum generasi selanjutnya mengambil alih.
Melansir laman Forbes, Sabtu (9/1/2021), sebagai salah satu pemilik HighKey Enterprises, Jordan dan Jackson memberikan beberapa tips untuk membuat bisnis keluarga yang baru bisa mapan, berhasil, dan berkembang. Berikut ini penjelasannya.
1. Komunikasi adalah kunci
Poin pertama ini menjadi hal terpenting. Seringkali ada asumsi bahwa ikatan persaudaraan memungkinkan untuk lebih memahami satu sama lain dibandingkan mitra bisnis yang bukan termasuk saudara kandung. Komunikasi itu memang merupakan nilai terpenting dalam bisnis.
Komunikasi selain harus berkualitas juga harus konsisten. Dalam bisnis yang dijalankan, pasti akan sering membahas tujuan, motivasi, komitmen, perencanaan, seluk beluk, langkah perusahaan, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, untuk memenuhi keperluan tersebut perlu adanya komunikasi yang baik. Hal itu pun membantu memastikan kemitraan keluarga dapat berkembang dan sejalan.
Dalam kasus bisnis Jordan dan Jackson, komunikasi yang sehat dapat membantu mereka beroperasi lebih seperti Wright bersaudara daripada Kain dan Habel.
Ketika bisnis mereka baru saja dimulai, Jordan dan Jackson melakukan sesi jalan-jalan setiap malam untuk saling memberikan gambaran singkat tentang hari-hari yang sudah dilewati sambil membahas ide-ide untuk pertumbuhan dan ekspansi perusahaan ke depannya.
Â
Saksikan Video Ini
2. Harus memiliki peran yang berkaitan dengan keahlian
Seperti halnya merek yang sudah mapan, peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap anggota keluarga harus sesuai dengan minat dan keahliannya. Selain itu, mereka pun harus saling bersinergi dengan tim lainnya.
Dalam bisnis keluarga, hal seperti itu harus diterapkan diikuti dengan terlepasnya rasa senioritas keluarga. Harus bisa menempatkan posisi dengan baik. Jika topiknya membahas masalah bisnis, lepaskan rasa senioritas dalam keluarga.
Misalnya dalam bisnis keluarga milik Jordan dan Jackson, ada yang bertanggung jawab atas semua pemenuhan dan manajemen keseluruhan.
Sementara itu, ada pula anggota keluarga lain yang menangani jaringan profil serta pemasaran (influencer). Selain itu, ada pula satu lagi yang menangani semua produk dari perusahaan.
Keterampilan dan keahlian bekerja sama dapat memungkinkan branding media sosial dan pertumbuhan perusahaan untuk lebih fokus pada setiap aspek yang membuat merek pribadi menjadi elite.
Membangun bisnis keluarga yang sukses adalah tindakan penyeimbangan yang cermat untuk membuat ikatan keluarga yang mampu bekerja sama dengan baik.
Ketegangan bisa datang kapan saja saat perusahaan sudah berjalan. Jika dilakukan dengan hati-hati, organisasi milik keluarga mampu menjanjikan trifecta petumbuhan yang benar-benar memuaskan bagi keluarga, diri sendiri, dan perusahaan.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Â
Advertisement