Top 3: Jack Ma Ternyata Tak Menghilang

Simak rangkuman 3 berita paling dicari, salah satunya tentang hilangnya Jack Ma.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Jan 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 06:00 WIB
Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma hadir membahas digital ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nama miliarder Jack Ma sudah tak asing lagi. Salah satu orang terkaya dunia ini kerap jadi sorotan atas kesuksesannya.

Namun, kali ini nama Jack Ma kembali menjadi perbincangan masyarakat dunia. Itu setelah dia dikabarkan menghilang sejak Oktober 2020.

Meski kemudian Jack Ma dikabarkan tidak menghilang, Namun memang sengaja tidak muncul di hadapan publik untuk beberapa waktu.

Artikel tentang fakta hilangnya Jack Ma menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Kamis (7/1/2021):

1. Terkuak, Jack Ma Ternyata Tak Menghilang

Laporan baru mengenai keberadaan pendiri Alibaba Group, Jack Ma, muncul. Ia tidak menghilang seperti yang sebelumnya diisukan.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (6/1/2020), informasi ini berasal dari jurnalis CNBC, David Faber. Menurut sumbernya, Jack Ma memang sengaja tidak muncul di hadapan publik.

"Dia sengaja tidak terlihat. Anda bisa memperkirakan itu terjadi untuk beberapa waktu," kata Faber.

Sumber mengatakan, Ma hanya tidak ingin mencolok di tengah tindakan keras Partai Komunis terhadap Alibaba dan Ant Group. Yahoo Finance pada akhir pekan lalu melaporkan Ma tidak terlihat di depan umum dalam dua bulan terakhir.

Berita Selengkapnya

 

 

Saksikan Video Ini

2. Ingin Tahu Subsidi Gaji 2021 Cair atau Belum? Ini Caranya

FOTO: Subsidi Gaji Gelombang 2 Ditransfer Awal November 2020
Para pekerja menyelesaikan proyek Tol Becakayu di Jalan Ahmad Yani, Senin (26/10/2020). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bantuan subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan gelombang kedua akan cair pada awal November 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan berencana melanjutkan kembali Bantuan Langsung Tunai Subsidi Gaji untuk pekerja/buruh di tahun 2021, sebesar Rp 600 ribu per bulan atau Rp 1,2 juta setiap termin.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pihaknya menegaskan siap mendukung kembali perpanjangan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk tahun 2021.

Dalam keterangannya pada Desember 2020, Menaker mengatakan terkait kebijakan BSU di tahun 2021, saat ini masih dalam tahap diskusi pembahasan di tingkat Komite PEN. Tentunya hal itu sejalan dengan kondisi saat ini yang masih pandemi covid-19.

Berita Selengkapnya

3. Pemerintah Kembali Tarik Rem, Kapasitas Kantor Maksimal 25 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan memperketat pembatasan operasional lima sektor. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Pertama, membatasi Work From Office (WFO). WFO hanya menjadi 25 persen dan Work From Home (WFH) menjadi 75 persen," ujar Airlangga dalam keterangan pers, Rabu (6/1/2021).

Berita Selengkapnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya