Dahlan Iskan Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Jan 2021, 17:19 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 17:19 WIB
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 usai menjalani PCR Swab test bersama sejumlah anggota keluarganya pada Minggu (10/1/2021).

Asisten Pribadi Dahlan Iskan A Sahidin mengatakan, Dahlan merasa heran dengan hasil swab yang menunjukkan dirinya positif, lantaran dia merasa sehat dan indra penciumannya masih bekerja seperti biasa.

"Jadi saat swab, Abah (Dahlan Iskan) yang dinyatakan sama dokter positif sendiri," kata Sahidin saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (11/1/2021).

Sahidin juga bilang, hasil swab test anggota keluarga lain, termasuk istrinya, negatif.

"Yang lain, termasuk Ibu (Istri Dahlan Iskan) negatif," tutunya.

Selain tidak mengalami gejala, dia juga mengatakan Dahlan rutin berolahraga tiap harinya, seperti melakukan senam. Kini, mantan Menteri BUMN tersebut diisolasi di rumah sakit.

"Atas dorongan dari anak-anaknya, Abah (Dahlan Iskan) sekarang di rumah sakit, meski kondisinya sehat bugar," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dahlan Iskan soal Vaksin Covid-19 Gratis: Berbayar Rp 1 Juta Masih akan Laris

Tokoh 'Marketeer of The Year 2014' di Indonesia
Dahlan Iskan saat menghadiri penghargaan Marketeer of The Year 2014 yang digelar oleh Markplus Inc, Jakarta, Kamis (11/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ikut berkomentar soal pemberian vaksin Covid-19 secara gratis yang telah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dahlan mengatakan, sebelum adanya penegasan dari Presiden Jokowi soal vaksin covid-19 yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat, dirinya telah berpikir jika pemberian vaksin tersebut menggunakan dua pola, yaitu gratis dan berbayar.

"Dulu, saya pikir, akan ada dua jalur vaksin: gratis dan berbayar. Yang gratis adalah untuk yang tidak mampu. Sedang yang mampu harus membeli sendiri," kata dia dikutip dari laman disway.id, Jumat (18/12/2020).

Menurut dia, pola vaksinasi berbayar diterapkan di China, di mana harga vaksin Covid-19 Negeri Tirai Bambu tersebut dipatok USD 65 atau sekitar Rp 800 ribu untuk dua kali suntik.

"Kalau di Indonesia disediakan jalur berbayar rasanya harga Rp 1 juta masih akan laris," lanjut dia,

Setidaknya, lanjut Dahlan, dari 300 juta penduduk Indonesia, ada 50 juta penduduk yang mampu untuk membayar vaksin sebesar Rp 1 juta.

"Negara hemat Rp 50 triliun. Tapi pikiran saya itu bubar. Presiden sudah menegaskan semuanya gratis," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya