Kerahkan Kapal Canggih, Basarnas Optimis Temukan CVR Sriwijaya Air SJ182

Basarnas semakin optimistis menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Jan 2021, 14:11 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 14:10 WIB
Hari Keempat, Petugas Gabungan Kembali Evakuasi Korban Sriwijaya Air
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Petugas gabungan juga menyerahkan satu kantong perlengkapan pribadi korban. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) semakin optimistis menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

Pencarian dilakukan dengan kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kapal Baruna sejak kemarin sudah merapat di Last Know Position (LKP) dan melaksanakan penyisiran pada Rabu (13/1/2021).

"Optimisme menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) bertambah tinggi," demikian keterangan Basarnas melalui akun sar_nasional di Instagram pada Rabu (13/1/2021).

Kapal tersebut dilengkapi berbagai peralatan bawah laut yang canggih. Salah satunya, Ultra Short Base Line (USBL) transponder yang mampu mendeteksi sinyal black box hingga radius 5000 meter.

Seperti diinformasikan sebelumnya, kondisi CVR yang sedang dicari tersebut diperkirakan sudah tidak utuh lagi, sama halnya dengan kondisi Data Flight Recorder (FDR) dan kondisi Underwater Acoustic Beacon (UAB) yang berhasil ditemukan sebelumnya sudah rusak berat.

Sesuai rencana operasi, kapal Baruna Jaya IV beroperasi di sektor tak jauh dari penemuan FDR.

"Semoga, dengan tambahan kekuatan kapal dari BPPT ini dapat mempercepat proses penemuan obyek pencarian, baik black box, material pesawat, dan body remains korban," kata Kabasarnas Marsdya TNI, Bagus Puruhito.

Sementara perkembangan operasi SAR hingga siang hari ini, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca kurang begitu bersahabat. Kondisi area pencarian berawan, hujan, angin cukup kencang, dan gelombang cukup tinggi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan

Mengenal Black Box AirAsia QZ8501 yang Hilang
Foto: Ilustrasi Black Box (mirror.co.uk)

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan. Adapun, black box berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.

Hadi mengatakan, black box Sriwijaya Air SJ182 ditemukan pada pukul 16.40 WIB. Awalnya, pada pukul 14.00 WIB Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Yudo Margono melaporkan penemuan bagian dari Flight Data Recorder (FDR).

"Pukul 16.40 WIB KASAL melaporkan kembali, FDR sudah ditemukan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Internation Container Terminal (JICT), Selasa (12/1/2021).

Seperti yang diketahui, black box terdiri atas 2 bagian, yaitu FDR dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Hingga saat ini, bagian yang ditemukan ialah FDR.

Hadi bilang, pihaknya akan terus melakukan pencarian CVR sekaligus mencari potongan badan pesawat dan mengevakuasi jenazah korban insiden ini.

"Kami yakini, karena beacon (underwater locator beacon/ULB) yang ada di CVR ditemukan di sekitar (wilayah) itu maka dengan keyakinan yang tinggi, CVR akan segera ditemukan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghaturkan rasa terima kasih atas kerja keras seluruh pihak yang telah membantu pencarian ini. Dirinya bilang akan terus mempercepat pencarian potongan pesawat Sriwijaya Air dan jenazah korban kecelakaan pesawat.

"Kami harap kolaborasi antara Kemenhub, TNI/Polri, Basarnas, KNKT dan seluruh stakeholder ini berjalan baik karena masih ada yang harus dicari. Insya Allah bisa ditemukan," tandas Menhub.

Jokowi Minta Hak-Hak Keluarga Korban Sriwijaya Air Segera Dipenuhi

Jokowi
Presiden Jokowi memimpin RapatTerbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020). (Sekretariat Kabinet RI)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk segera memenuhi hak-hak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu. Jokowi juga ingin agar keluarga korban diberikan pendampingan.

"Presiden meminta saya untuk mengoordinasikan proses layanan kepada keluarga korban dengan sebaik-baiknya, dan juga memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak dari keluarga korban," ujar Budi Karya dalam konferensi pers, Selasa (12/1/2021).

Menurut dia, Jokowi memerintahkan agar segala sesuatu yang terkait hak-hak para korban dan keluarga diselesaikan dengan cepat dan baik. Budi pun mengaku telah memanggil pihak Sriwijaya Air dan Jasa Raharja untuk bertemu pihak keluarga.

"Kami sudah memanggil dan bersama dengan Sriwijaya Air dan Jasa Raharja kemarin ketemu dengan keluarga dan tadi bersama-sama kami menuju ke Rumah Sakit Kramat Jati," kata dia.

Budi menyebut Jokowi sangat konsen terhadap tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Bahkan, setiap hari Jokowi rutin menanyakan perkembangan pencarian bagian tubuh korban maupun black box Sriwijaya Air.

"Tercatat lebih dari 5 kali Bapak Presiden menelpon saya dan berdiskusi, dan saya setiap hari dua kali memberikan laporan kepada Presiden," tutur dia.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. 

Infografis Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Infografis Pesawat Sriwijaya Air Jatuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pesawat Sriwijaya Air Jatuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya