Jokowi Ingin China Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pemerintah China dapat berpartisipasi dalam proyek lanjutan kereta cepat.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Jan 2021, 10:45 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 10:45 WIB
China Resmi Operasikan Jalur Kereta Cepat Yinchuan-Xi'an
Kereta cepat melintas di jalur kereta yang menghubungkan Yinchuan dan Xi'an di Wilayah Huanxian, Provinsi Gansu, China (26/12/2020). Jalur kereta cepat baru yang menghubungkan Yinchuan, ibu kota Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, dengan Xi'an, mulai beroperasi Sabtu (26/12). (Xinhua/Zhang Yongxin)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pemerintah China dapat berpartisipasi dalam proyek lanjutan kereta cepat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," ujar Luhut seperti dikutip dari keterangan resminya pada Kamis (14/1/2021).

Pernyataan Luhut itu disampaikan dalam rangka pertemuannya dengan Menlu China, Wang Yi, di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Pemerintah Indonesia juga berharap dapat bekerja sama dengan China untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), pendidikan, dan industri di Indonesia. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan Tiongkok sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan.

"Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini," tutur Luhut.

Sebelumnya pada Selasa (12/1/2021), Luhut dan Wang Yi menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama (MoU) terkait proyek "Two Countries Twin Park" di Parapat, Sumatera Utara.

Tujuan kerja sama ini untuk membangun model baru industri antara Indonesia dan China, membentuk dasar yang efisien bagi investasi dan perdagangan dua arah, serta memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Kerja industri tersebut melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China.

Pada masa mendatang, kata Luhut, perusahaan asal China juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

"Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," jelas Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia dan China Bikin Rumah Sakit Internasional di Sumatera Utara

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu China Wang Yi  di Danau Toba, Sumatera Utara
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu China Wang Yi di Danau Toba, Sumatera Utara. (dok.Instagram @luhut.pandjaitan/https://www.instagram.com/p/CJ-W9f2BXeO/Henry)

Pemerintah Indonesia dan China resmi menjalin kerja sama dalam proyek Two Countries Twin Park. Kedua negara ini akan membangun model baru industri, membentuk investasi yang efisien dan perdagangan dua arah.

"Saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Luhut mengatakan Indonesia dan China akan membuka rumah sakit internasional. Nantinya kedua negara ini akan melakukan pertukaran dokter dan tenaga kesehatan.

Selain itu, akan ada kolaborasi riset dan teknologi antarnegara. Dalam hal ini, Luhut mengundang perguruan tinggi adal China untuk melakukan kerja sama riset di bidang herbal.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Lahan ini akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.

Lokasi ini dipilih karena memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar. Setidaknya setiap tahun 40 persen penduduk Indonesia mengandalkan obat herbal untuk menjaga kesehatannya.

Tak hanya itu, lokasi tersebut juga akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah. Lewat kerjasama ini diharapkan akan lebih banyak produk Indonesia yang masuk ke pasar China.

"Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung walet, perikanan, buah tropis, dan batu bara," kata Luhut.

Penandatangan kerja sama tersebut dilakukan di Prapatan, Sumatera Utara. Turut hadir Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi dan Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Jerry Sambuaga. Lewat kerja sama ini, dua negara bersepakat memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya