Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2021 pada Jumat 15 Januari 2021 malam. Gelaran akbar ini akan dihadiri oleh Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deputi Komisioner Humas dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo menjelaskan, selain Presiden Joko Widodo, acara ini juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan beberapa pejabat lainnya.
Baca Juga
Acara ini merupakan acara tahunan. Di tahun-tahun sebelumnya gelaran akbar ini berlangsung secara tatap muka. Namun karena di tahun ini di tengah pandemi maka acara ini dilangsungkan secara virtual.
Advertisement
"Acara ini kami broadcast di Youtube OJK dan Zoom ada sekitar 5.000 orang," terangnya dalam media briefing, Jumat (15/1/2021).
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan OJK bersinergi dengan Pemerintah dan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Dalam acara ini, OJK akan menjelaskan tantangan dan arah kebijakan sektor jasa keuangan di tahun 2021. Tema dari acara tahun ini adalah "Momentum Reformasi Sektor Jasa Keuangan Pasca Covid-19 dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional yang Inklusif.".
Saksikan video pilihan berikut ini:
OJK Yakin Pasar Modal Indonesia Siap Bangkit Meski Pandemi COVID-19
Sebelumnya, Pandemi COVID-19 pada 2020 membuat sektor ekonomi di Indonesia menurun, tak terkecuali di pasar modal. Meski demikian, memasuki 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin peningkatan di sektor ini akan terjadi.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2021 secara virtual, Senin (4/1/2021).
"Untuk pasar modal IHSG indikatornya di atas 6.000 beberapa minggu yang lalu. Memang ada koreksi sedikit pada penutupan, yakni 5.979 atau kontraksi 5,09 persen, tapi itu tidak terlalu jelek bila dibandingkan negara tetangga," ujar dia.
Wimboh juga menyebut,kebijakan pemerintah memiliki peranan besar. Dalam pemaparannya Ia menyebut, transaksi investor ritel meningkat empat kali lipat, sehingga menjadi yang tertinggi di ASEAN.
Khusus investor pasar modal, tercatat mengalami kenaikan sebesar 56 persen bila dibanding tahun sebelumnya. Dari 3,88 juta investor, diketahui nvestor domestik milenial mendominasi hingga 54,79 persen.
"Penawaran umum di pasar modal tercatat 53 emiten baru dengan 51 perusahaan di bursa, ini merupakan tertinggi di ASEAN dengan nilai penghimpunan dana Rp118,7 triliun," ujarnya.
Pengakuan sebagai The Best Islamic Capital Market 2020 dan Global Islamic Finance Awards, melalui dukungan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024 juga diterima Indonesia.
Melihat hal ini, penggalangan dana melalui penawaran umum di tengah pandemi masih terjaga dengan baik.
Â
Advertisement