Menparekraf Sandiaga Uno Yakin Bisa Gelar MotoGP Mandalika Oktober 2021

Sandiaga Uno meminta dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk turut mensukseskan ajang MotoGP Mandalika.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jan 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2021, 13:00 WIB
Pembangunan Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Indonesia Hampir 50 Persen
Foto aerial perkembangan pembangunan Sirkuit Jalan Raya Mandalika yang berada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kamis (14/1/2021). Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengabarkan perkembangan pembangunan Sirkuit sudah mencapai 42,98 persen. (foto dok MGPA)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku optimistis bisa menggelar ajang MotoGP Mandalika pada Oktober 2021. Oleh karenanya, ia bertekad untuk mengebut pengerjaan Sirkuit Mandalika hingga rampung sebelum Oktober 2021.

"Baru saja saya mendapat arahan dari Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa kita akan all out untuk mempersiapkan penyelenggaraan MotoGP tahun ini," kata Sandi dalam sebuah siaran Instagram, Sabtu (16/1/2021).

"Insya Allah semua akan rampung, selesai, sehingga Oktober 2021 ini kita siap menyambut MotoGP," ujar dia antusias.

Sandiaga Uno pun meminta dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk turut mensukseskan ajang MotoGP Mandalika. Sebab, geliat ekonomi nasional dan daerah secara otomatis akan ikut terangkat dengan menjadi host dalam ajang olahraga balap motor terbesar dunia tersebut.

"Jadi mohon dukungan dari semua elemen masyarakat dan tentunya dari dunia usaha, dari pemerintah, UMKM juga. Makanya tadi kita datang di beberapa desa wisata untuk mempersiapkan tentunya perhelatan yang mudah-mudahan akan bisa membangkitkan ekonomi kita," pintanya.

"Kita akan kebut, kita akan gercep, kita akan geber, dan gaspol," kata Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jadi Tuan Rumah Motogp 2021, Intip Penampakan Proyek Infrastruktur di Mandalika

Pembangunan Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Indonesia Hampir 50 Persen
Foto aerial perkembangan pembangunan Sirkuit Jalan Raya Mandalika yang berada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kamis (14/1/2021). Perkembangan pembangunan Sirkuit sudah mencapai 42,98 persen. (foto dok MGPA)

Dalam situasi Pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan kelas dunia.

Hal ini sejalan juga dengan rencana pelaksanaan MotoGP di Mandalika pada 2021 nanti sekaligus upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, di KSPN/DPSP Mandalika Kementerian PUPR sejak tahun 2019-2021 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun yang digunakan untuk infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) sebesar Rp 154 miliar, jalan dan jembatan Rp 1,45 triliun, permukiman Rp 223 miliar, dan perumahan Rp 132 miliar.

Khusus di tahun 2020, alokasi penataan KSPN/DPSP Mandalika sebesar Rp 541 miliar. Saat ini telah terealisasi secara keseluruhan Rp. 447 miliar atau 82,65 persen sebagaimana terekam dalam sistem e-monitoring pada status 8 Desember 2020.

“Khusus untuk dukungan MotoGP kami ditugaskan khusus membangun jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika, dimana sekarang sudah terkontrak pekerjaannya dan sedang berjalan konstruksinya. Jalan ini akan selesai sebelum ajang MotoGP di Indonesia dimulai pada tahun 2021,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan jalan Bypass BIL-Mandalika akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika guna mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang juga akan dibangun di kawasan Mandalika.

Jalan Bypass BIL dibangun dengan lebar 50 meter, 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan anggaran Rp 641,96 miliar pada tahun 2020-2021.

Selain memperbaiki akses jalan, Kementerian PUPR juga meningkatkan kualitas hunian masyarakat di KSPN Mandalika. Pada tahun 2020, di Nusa Tenggara Barat telah diprogramkan peningkatan kualitas rumah sebanyak 5.115 unit pada program rumah swadaya, atau dikenal dengan bedah rumah.

 

Pembangunan Home Stay

Pembangunan Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Indonesia Hampir 50 Persen
Foto aerial perkembangan pembangunan Sirkuit Jalan Raya Mandalika yang berada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kamis (14/1/2021). Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengabarkan perkembangan pembangunan Sirkuit sudah mencapai 42,98 persen. (foto dok MGPA)

Dari jumlah tersebut, sebagai alternatif akomodasi untuk event MotoGP, Kementerian PUPR membangun sekitar 915 unit pondok wisata (home stay) melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal bedah rumah. Jumlah hunian wisata tersebut tersebar di Lombok Utara dan Lombok Tengah dengan pola reguler dan sarhunta (homestay).

Total anggaran untuk pembangunan sarhunta senilai sebesar Rp 62,23 miliar. Sementara untuk program BSPS reguler dialokasikan untuk 2.900 unit dengan nilai Rp 50,75 miliar.

Khusus untuk pembangunan di koridor, maksimal bantuan per rumah adalah Rp. 35 juta, sedangkan untuk rumah singgah atau lokasi usaha pendukung wisata lainnya maksimal sebesar Rp115 juta.

Lewat Program Sarhunta, rumah-rumah yang kondisinya tidak layak huni mendapatkan bantuan bedah rumah yang akan juga ditambah ruangan khusus untuk tempat menginap para wisatawan yang ingin merasakan bagaimana kehidupan masyarakat. Desain bangunan yang disesuaikan dengan gaya arsitektur lokal kian menambah keelokan hunian masyarakat.

Selain itu, lewat Program Sarhunta, masyarakat didorong memfungsikan tempat tinggalnya sebagai workshop, toko, kuliner, serta usaha atau jasa lainnya.

Disamping itu juga dilakukan pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km yang saat ini progres fisiknya sudah mencapai 96,36 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020 dengan anggaran Rp 75 miliar. Di bidang permukiman dilakukan penataan kawasan 3 Gili yakni Gili Air, Meno dan Trawangan di Kabupaten Lombok Utara dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp 64 miliar.

Selanjutnya Kementerian PUPR pada tahun 2020 juga melakukan Peningkatan Kapasitas Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Pengengat dengan volume 250.000 Kepala Keluarga (KK) dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp21,23 miliar, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gili Air untuk 1000 Sambungan Rumah (SR) dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 senilai Rp. 30,69 miliar. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya