Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus melaksanakan penataan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas atau Bali Baru, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Salah satunya dengan pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Mendukung KSPN atau dikenal juga dengan program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta).
"Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada 5 KSPN yang dihentikan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Selasa (19/1/2021).
Program Sarhunta dilaksanakan oleh Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sekaligus meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni, sekaligus mendorong perekonomian karena rumah yang telah diperbaiki dapat dimanfaatkan sebagai homestay bagi wisatawan yang berkunjung.
Advertisement
Desain Sarhunta ini harus mencerminkan adat daerah setempat. Desain dapat dimodifikasi menjadi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap di hunian tersebut.
Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Sarhunta bertujuan untuk mendukung ajang MotoGP 2021 Mandalika, serta dapat digunakan sebagai homestay untuk menunjang pariwisata di Lombok. Untuk itu Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarhunta yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar.
Sebanyak 817 unit Sarhunta dibangun di Lombok Tengah dengan rincian 517 unit di sepanjang koridor masuk kawasan Mandalika dan 300 unit rumah lainnya dibedah untuk rumah singgah dan homestay serta usaha lainnya guna mendukung pariwisata.
Adapun 300 rumah yang akan dijadikan homestay itu tersebar di beberapa lokasi. Antara lain Kuta, Grupuk, Sukadana, dan Selong Belanak. Sisanya sebanyak 98 tersebar di Kabupaten Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Pembenahan rumah melalui program Sarhunta ini juga mendapat tanggapan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengapresiasi desain rumah warga yang sederhana, tetapi terlihat mewah serta memiliki nuansa tradisional dan dapat menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan.
"Konsep penginapan ini sangat baik karena dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap namun dengan harga sewa yang terjangkau. Hal ini merupakan wujud nyata pembangunan infrastruktur yang berkeadilan karena masyarakat bersama pemerintah membangun rumah swadaya yang baik dan dapat menjadi tempat usaha bagi warga lokal," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sandiaga Ingin MotoGP Mandalika Picu Kebangkitan Ekonomi di NTB
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno kunjungan kerja ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meninjau kesiapan perhelatan MotoGP Mandalika yang rencananya akan digelar tahun ini.
Sandiaga mengatakan, sejumlah persiapan seperti pembangunan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid sudah hampir selesai. Ia berharap, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di sekitar lokasi MotoGP Mandalika, Lombok Tengah, bisa bangkit dengan adanya perhelatan ini.
Â"Pergelaran MotoGP yang sedang kita perjuangkan untuk diselenggarakan di Kabupaten Lombok Tengah diharap mampu memicu kebangkitan ekonomi daerah sekitar," kata Sandiaga, Jumat (15/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga menekankan kepada seluruh pemangku kepentingan di NTB, mulai dari Gubernur hingga Bupati, tak hanya menyiapkan pembangunan infrastruktur untuk menyongsong perhelatan MotoGP. Tetapi juga menyiapkan sumber daya manusia.
"Saya ingin MotoGP ini bukan hanya sekadar infrastrukturnya saja yang terbangun. Tetapi juga sumber daya manusianya agar mereka bisa dengan cepat memanfaatkan peluang untuk membuka lapangan kerja," kata Sandiaga.
Advertisement