DPR Apresiasi Erick Thohir Pontang Panting Cari Vaksin Covid-19

Menteri BUMN Erick Thohir hari ini menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Jan 2021, 18:49 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 18:36 WIB
FOTO: Menkes dan Komite Penanganan COVID-19 Bahas Vaksin Bersama Komisi IX
Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Raker tersebut di antaranya membahas perkembangan tentang uji vaksin untuk COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir hari ini menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Dalam rapat tersebut, Erick Thohir mendapatkan banyak apresiasi dari sejumlah anggota DPR atas kinerjanya, baik dalam memimpin BUMN hingga penanganan Covid-19.

Seperti salah satunya dilontarkan oleh Marwan Jafar. Dia menganggap pontang-panting yang dilakukan Erick Thohir dalam membantu penanganan Covid-19 di Indonesia patut diacungi jempol. Tepat jika Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

"Saya apresiasi ke Kementerian BUMN dan jajarannya, saya kira kinerjanya luar baisa. Kanan kiri, ke luar negeri, terus keliling tentu dalam rangka pengusahaan vaksin Covid-19," paparnya di Gedung DPR RI, Rabu (20/1/2021).

Selain itu, apresiasi juga datang dari Hendrik Lewerissa. Anggota DPR Dapil Maluku ini mengaku, selain penanganan Covid-19, inovasi dan ide-idenya dalam memajukan BUMN juga cukup ideal.

Salah satu yang dia soroti adalah kebijakan Erick Thohir dalam merealisasikan klasterisasi BUMN dan holding BUMN. Diakuinya, banyak pihak yang kontra tehadap hal ini. Namun, penyederhanaan BUMN ini diyakini akan membawa BUMN lebih memiliki daya saing ke depannya.

"Saya termasuk salah satu Warga Negara Indonesia yang sangat optimis dan manaruh harapan besar ketika Presiden Jokowi menunjuk Pak Menteri BUMN. Saya sampaikan ini jujur dari hati yang paling dalam. Karena saya percaya Bapak (Menteri BUMN) punya kompetensi yang luar biasa, inovator, dan seorang menteri visioner," paparnya.

Sementara itu, Anggota DRP dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdul Hakim Bafagih menambahkan, Erick Thohir dinilai bisa membawa image BUMN di mata masyarakat semakin positif.

"Untuk serapan anggaaran 2020 kami apresiasia tingkat penyerapannya luar biasa bagus dan anggaran refocusing juga pencapaiannya laur baisa. Terbutkti rata-rata kenaikan saham BUMN 17,35 persen di 2020. Mudah-mudahan bisa naik lagi lebih tinggi ke depannya," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jawaban Erick Thohir

Erick Thohir Rapat Perdana di DPR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir mengucapkan terimakasih atas dukungan Komisi VI DPR RI selaku mitra dari Kementerian BUMN.

Soal kinerja BUMN, dikatakannya, kapitalisasi pasar 27 BUMN yang Go Public menorehkan capaian positif. Bahkan, saham BUMN menurut di bisa mengalahkan sahan LQ-45 untuk kali pertamanya.

"Alhamdulillah kemarin saham-saham BUMN sangat positif di bursa," ucapnya.

menguatnya saham BUMN disebabkan dari dua hal. Pertama, perusahaan BUMN yang tercatat di BEI memiliki good governance. Kedua, BUMN selalu melakukan proyek masa depan.

Adapun proyek masa depan yang dimaksud membuat mobil listrik (Electric Vihicle/EV Batteray). Hal ini menyebabkan saham produsen nikel meningkat.

"Terbukti orang percaya Antam sebagai penyuplai lini. Yang satunya untuk menjadi saham yg baik," ujarnya.

"Di lain pihak di bank-bank memang yang saat ini yang sedang mendapat sinergisitas ulta mikro atau syariah sahamnya sangat dipercaya," pugnkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya