Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dikabarkan telah sembuh dari Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Pribadi Dahlan, Sahidin.
Sebelumnya, Dahlan Iskan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan tes swab antigen bersama keluarganya. Dirinya diisolasi di rumah sakit.
Baca Juga
"Alhamdulillahi robbil alamiin, sudah negatif," ujar Sahidin kepada Liputan6.com, Senin (25/1/2021).
Advertisement
Kendati sudah sembuh dari virus tersebut, Dahlan masih belum diperbolehkan pulang. Sahidin bilang, dokter yang menangani Dahlan sedang mengambil masa libur.
"Tapi belum dibolehin pulang, nunggu dokternya. Dokternya lagi libur," ujar Sahidin.
Adapun, Dahlan sendiri sudah pindah dari ruangan isolasi ke ruangan yang lain. Dirinya baru diperbolehkan pulang 2 hari yang akan datang.
Dahlan sendiri terpapar Covid-19 tanpa gejala. Dirinya mengatakan sering berolahraga dan menjaga kesehatan tubuhnya. Namun, Dahlan Iskan memang memiliki penyakit liver sehingga penanganan Covid-19nya agak berbeda.
Setelah mendapatkan perawatan plasma konvalesen, antibodi dalam tubuhnya mulai terlihat. Dirinya pun berangsur sehat hingga sembuh sampai sekarang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Dahlan Iskan Rumitnya Obati Covid-19 Dalam Dirinya
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bercerita pengalamannya terinfeksi Covid-19 dengan penyakit liver yang diidapnya sejak lama.
Dahlan mengatakan, ada beberapa kondisi dimana virus Covid-19 yang ada di dalam tubuhnya harus diobati dengan cara yang bertentangan dengan penanganan penyakit livernya.
"Saya digelontor antivirus selama 5 hari, setelah itu dites, masih positif. Nah ini bagi saya problem. Karena kalau digelontor lagi, obat antivirus seagresif itu, liver saya akan kena," ujar Dahlan Iskan dalam diskusi virtual Jakarta CMO Club: The Life of Covid-19, Kamis (21/1/2021).
Dahlan melanjutkan, karena dia mendapat transplantasi liver, setiap hari dia harus minum obat penurun imunitas. Diketahui, obat penurun imunitas dapat menekan hiperreaktivitas sel imun yang menyerang organ transplantasi karena dianggap benda asing.
Hal ini jelas bertentangan dengan penanganan Covid-19 yang mengharuskan imunnya kuat.
"Akhirnya dokter mengambil jalan lain yang sangat bagus yaitu transfusi konvalesen dari orang yang pernah terkena Covid-19," katanya.
Setelah dirawat dengan plasma konvalesen, Dahlan, antibodi di dalam tubuhnya perlahan muncul. Hal ini terlihat dari hasil tes PCRnya yang mengalami perbaikan, meskipun masih ada parameter yang positif.
Dahlan juga bilang, darahnya tidak boleh mengental. Namun setelah diperiksa, kekentalan darahnya sudah menurun.
"Mudah-mudahan besok normal, kalau besok sudah normal secara praktis saya harusnya bisa keluar dari rumah sakit, dan ini kamar bisa untuk yang membutuhkan," ujar Dahlan Iskan.
Advertisement