Rehabilitasi Mangrove, RI Bakal jadi Contoh Negara di Dunia Atasi Perubahan Iklim

Pemerintah akan melakukan rehabilitasi 150 ribu hektar mangrove yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2021, 10:45 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 10:45 WIB
Hutan Mangrove
Hutan Mangrove (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan rehabilitasi 150 ribu hektar mangrove yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menilai program ini dinilai sangat penting untuk dipahami masyarakat.

Alasannya, program rehabilitasi mangrove akan menjadi sorotan dunia internasional. Sebab program ini akan berpengaruh pada agenda perubahan iklim dunia.

Siti Nurbaya menyebut saat ini Indonesia masuk dalam kategori medium dalam agenda perubahan iklim.

"Berita gembiranya di climate change Indonesia sudah di kategori medium," kata Siti Nurbaya di Jakarta, Selasa (26/1).

Bahkan, lanjut Siti, dengan pencapaian sedikit lagi, Indonesia bisa menjadi salah satu negara percontohan dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

"Kita itu sedikit lagi jadi negara yang baik untuk contoh climate change yang bagus," ungkap Siti.

Selain itu, Indonesia juga telah memiliki One Map Mangrove yang menjadi data tunggal wilayah hutan mangrove. Sehingga program rehabilitasi mangrove akan lebih mudah.

"Untuk One Map Mangrove, kami sudah ada datanya per provinsi dan petanya juga sudah ada tinggal ambil saja, kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ciptakan Lapangan Kerja

Taman Wisata Alam Mangrove
Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk / Sumber: jakarta-tourism.go.id

Demi kelancaran program ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Pemerintah Daerah untuk turut serta mendukung program pemerintah pusat. Luhut meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan koordinasi dengan pemda setempat.

"Kita minta Kemendagri untuk mengkoordinasikan supaya provinsi, kabupaten, ikut juga membantu pemeliharaan dari mangrove ini," kata Luhut.

Sebab, program ini berpeluang menciptakan lapangan kerja di daerah. "Mereka juga akan mendapat buahnya dari program ini karena itu menciptakan lapangan kerja," ujar Luhut.

Luhut pun mendelegasikan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan untuk melakukan koordinasi detail di lapangan dalam implementasi program. Dia meminta ada evaluasi rutin untuk mengawal program rehabilitasi mangrove agar tidak melenceng dari target yang telah ditetapkan.

"Kita lakukan evaluasi sebulan sekali atau dua kali agar jangan sampai melenceng dari program yang sudah kita susun ini," tutup Luhut.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya